SINGARAJA, BALIPOST.com – Setelah memindahkan ribuan pengungsi di Desa Les, giliran pengungsi di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula direlokasi. Pengungsi yang didominasi dari Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Karangasem ini akan pindah ke Kecamatan Kubutambahan, Sawan, dan Kecamatan Sukasada.
Pemindahan ini dikarenakan jika Gunung Agung erupsi dampaknya akan sampai ke Desa Tembok. Untuk itu, warga lokal dan pengungsi perlu dievakuasi.
Pengungsi yang jumlahnya sama dengan jumlah penduduk lokal, yakni mencapai tujuh ribu jiwa perlahan harus dikurangi. Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Penanggulangan dan Penanganan Pengungsi Gunung Agung, Made Arya Sukerta, Minggu (15/10) mengatakan, rencana pemindahan pengungsi di Desa Tembok diawali dengan sosialisasi. Rencananya, sosialisasi pemindahan pengungsi di Desa Tembok digelar Senin (16/10).
Menurutnya, Desa Tembok berjarak sekitar 13 kilometer dari penetapan Kawasan Rawan Bencana (KRB) I, II, dan III. Selain itu, menghindari munculnya permasalahan sosial di lingkungan desa itu sendiri. “Dari kajian dan koordinasi, pengungsi di Tembok perlahan kita kurangi,” katanya.
Arya mengatakan pemindahan pengungsi ini akan mengikuti kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang menetapkan masa tanggap darurat bencana. Jika batas waktu tanggap darurat hingga 26 Oktober 2017 diperpanjang oleh pemprov, pemindahan pengungsi di Desa Tembok pasti dilakukan. Sebaliknya, jika ada instruksi lain dan utamanya status Gunung Agung yang sekarang pada status awas mengalami penurunan status, satgas akan melaksanakan kebijakan lain.
Sebelumnya, Satgas Penaggulangan dan Penanganan Pengungsi Gunung Agung telah memindahkan pengungsi yang menempati 20 tenda di Desa Les, Kecamatan Tejakula. Alasan pemindahan untuk menghindari ketidaknyamanan hidup di tenda karena musim hujan tiba. Selain itu, lokasi ini akan difungsikan sebagai tenda darurat apabila terjadi erupsi. (Mudiarta/balipost)