petani
Terlihat suasana rapat pera petani dengan anggota DPRD di ruang rapat DPRD Gianyar. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Puluhan petani subak Payal, Tegal Tugu, Gianyar, mendatangi kantor DPRD Gianyar, Senin (16/10). Mereka menanyakan soal perbaikan irigasi pertanian yang selama ini dialami warga Subak Payal hingga terjadi krisis air.

Puluhan warga petani ini datang sekitar pukul 09.30 wita. Kedatangannya dikawal polisi. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Bupati Gianyar tolong bantu nasib petani, kembalikan air subak kami, Subak Payal Kangin Tegal Tugu”.

Puluhan petani disambut Wakil Ketua DPRD Gianyar Ketut Jata dan Ketua Komisi II DPRD Gianyar I.B. Nyoman Rai, untuk melakukan pertemuan di ruang rapat DPRD Gianyar.

Perwakilan petani, IB. Utara Narayana menyampaikan kekecewaanya terhadap pemerintah, karena melakukan pembiaran terhadap kekeringan di Subak Payal selama 2,5 tahun . “Irigasi disana dulu dalamnya sampai 3 meter, tapi kemarin pas kami cek memasukan badan di terowongan irigasi saja harus bergerak tiarap, karena tingginya pengendapan tanah, “ ucapnya.

Baca juga:  Perda Haluan Pembangunan Bali Masa Depan Jadi Fundamental Pemerintah Jaga Bali

Belum lagi kerusakan disejumlah ruas terowongan, akibat akar pohon yang memicu kebocoran. Perbaikan jangka panjang, ia pun mengusulkan untuk dilakukan normalisasi secara menyeluruh. “Ketimbang ditambal sedikit sedikit toh rusak lagi, lebih baik gelontorkan sekali sekian miliar, bisa dirasakan petani jangka panjang,“ tegasnya.

Namun perbaikan jangka pendek, ia juga mengusulkan pengerukan endapan lumpur yang terlanjut menumpuk di sepanjang saluran irigasi tersebut. Ia juga berharap ada kordinasi dengan krama di Kelurahan Beng, karena kebocoran pada aliran irigasi yang melintasi kawasan tersebut sudah dijadikan objek wisata air terjun Kanto Lampo.

“Kami tidak ingin terjadi kesalahpahaman, makanya ini juga perlu dikomunikasikan dengan baik, karena saya yakin keuntungan objek wisata ini tidak seberapa dengan kerugian yang dialami para petani di Subak Payal,“ jelasnya.

Baca juga:  Dua Tahun Kinerja Pakis Bali, Lestarikan Tata Titi Kehidupan Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal

Dalam pertemuan itu, DPRD Gianyar memastikan pengalokasian anggaran untuk perbaikan sepanjang saluran irigasi menuju Subak Payal, Desa Tegal Tugu.

Kepala Dinas PU Kabupaten Gianyar, Nyoman Nuadi menyampaikan beberapa usulan solusi. Namun akhirnya eksekutif bersama para petani sepakat akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap saluran irigasi yang rusak.

Pengecekan sudah diagendakan pada Kamis 19 Oktober. “Kita akan cek dulu bersama petani, seperti apa kerusakannya, setelah itu baru bisa dipastikan utnuk perbaikan total, “ terang Kadis PU Gianyar.

Wakil Ketua DPRD Ketut Jata meminta hasil pengecekan segera disimpulkan, sehingga langkah penanganan bisa segera dilakukan. “Saya minta ada langkah cepat, apa yang bisa dilakukan dalam waktu dekat lakukan dulu, misalnya pengerukan endapan tanah di saluran irigasi, sehingga keresahan petani di Subak Payal tidak terlarut, “ katanya.

Baca juga:  PNS Pemprov Dikabarkan Positif COVID-19, Ini Kata Kadis

Lantaran kebocoran terjadi di luar kawasan Subak Payal, Politisi Partai Demokrat ini juga menghimbau para petani untuk tetap menjaga kondusifitas, dan tidak sampai menyinggung krama di desa lain. “Nanti kati juga akan membantu mengkomunikasikan, agar bisa saling memahami,“ ucapnya.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Gianyar I.B. Nyoman Rai menyatakan siap menyetujui berapapun usulan untuk perbaikan saluran irigasi menuju Subak Payal. Pria akrab sapaan Gus Rai ini juga memertimbangkan saat ini sedang mempersiapkan rencana anggaran APBD induk 2018. “Nanti tinggal dimasukan berapa Miliar yang dibutuhkan, ini untuk petani pasti akan disetujui pada APBD tahun depan,“ tegasnya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *