NEGARA, BALIPOST.com – Tanah longsor terjadi di wilayah Banjar Mekarsari, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Minggu (15/10). Sejumlah rumah warga rusak dan jalan putus. Sedikitnya sembilan kepala keluarga (KK) terisolir lantaran jalan penghubung longsor.
Material longsor juga mengakibatkan tembok rumah milik Komang Wiranayasa (36) jebol. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Pihak Kecamatan serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana Senin (16/10) telah turun ke lokasi untuk penanganan awal.
Kejadian longsor diperkirakan pukul 22.30 Wita. Saat itu hujan berlangsung sejak siang hari dan semakin lebat menjelang sore hari. Wiranayasa hendak keluar rumah mengirim hasil kebun ke Gianyar. Namun, belum sempat mengeluarkan mobilnya, ia mendengar suara gemuruh dari tebing dan terlihat sejumlah pohon bergerak.
Seketika itu, Wiranayasa berteriak memanggil istri dan anaknya untuk keluar rumah. Anak dan istrinya saat itu tertidur di dalam kamar. Longsoran itu ternyata hingga ke pekarangan rumahnya bahkan menjebol tembok kamar tidur yang sebelumnya ditempati istri dan anaknya. Kini, anak istrinya terpaksa sementara tidur di bangunan dapur.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila AP mengatakan, dugaan tanah longsor terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan tanah tebing bergerak. Selain menimpa satu rumah, meterial longsoran berupa tanah, batu dan pohon itu juga menutup akses jalan menuju permukiman yang dihuni sekitar 9 KK di banjar tersebut. Untuk keluar dari permukiman, mereka harus melewati jalur lain yang lebih jauh (surya dharma/balipost)