senjata
Senjata tajam dan airsoft gun mirip AK-47 diamankan dari Ketut Sri Wibawa. (BP/ist)
DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah sempat pamer senjata api mirip AK-47 di media sosial (medsos), Ketut Sri Wibawa (37) tinggal di Jalan Taman Giri, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, akhirnya berurusan dengan polisi.

Tim Unit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali juga menggeledah rumahnya, dan ditemukan senjata tajam. Sedangkan senjata laras panjang mirip AK-47 itu ternyata airsoft gun. “Pelaku ditangkap Jumat (13/10), dan kami tahan karena ditemukan juga tombak, pedang dan pisau lipat komando,” ungkap Kasubdit III Dit. Reskrimum Polda Bali AKBP I Made Sinar Subawa, Selasa (17/10).

Baca juga:  Serangan Teroris ke Polisi 2010-2019

Menurut Sinar Bawa, penangkapan tersangka berawal dari informasi masyarakat bahwa ada seseorang dengan akun Wibawa Bawa memposting foto di Facebook memperlihatkan senpi laras panjang. Selanjutnya petugas melakukan penyelidikan terhadap akun tersebut.
Alhasil, diketahui ciri-ciri orang tersebut dan tempat tinggalnya. Ketika dilakukan pengintaian beberapa hari, akhirnya petugas menangkap pelaku.

“Penggeledahan dilakukan dan kami menemukan pisau lipat komando di dalam tas slempang yang dibawanya. Selain itu ditemukan juga tombak dan pedang di rumahnya Jalan Taman Giri, Kuta Selatan,” ujarnya.

Baca juga:  Ngamuk Bawa Sajam, Pria di Lembean Diamankan Polisi

Saat di interogasi, pelaku mengaku sengaja foto dengan menggunakan senjata mirip AK-47 itu. Namun itu hanya untuk main-main dan diunggah ke Facebook. Senjata itu dalihnya minjam dari tetangganya bernama Leong.

“Setelah kami telepon (Leong-red), akhirnya Leong datang ke rumah tersangka dengan membawa airsoft gun tersebut. Tersangka ditahan di Rutan Polda Bali bukan karena kepemilikan airsoft gun itu, tapi karena membawa senjata tajam jenis pisau lipat komando kemana-mana. Alasannya, hanya untuk berjaga-jaga. Sedangkan Leong sebagai saksi dalam kasus ini,” kata lulusan Akpol tahun 2000 ini.(kerta negara/balipost)

Baca juga:  Bali-Bhuwana Waskita ISI Denpasar, Melankolia Global dan Literasi Digital Masa Pandemi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *