SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga di Desa Tejakula dan Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula resah dengan gempa beruntun sejak Senin (16/10). Dampak gempa, rumah warga di Dusun Selombo, Desa Bondalem dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
Warga menduga gempa ini ada kaitannya dengan kondisi Gunung Agung yang sekarang masih berada pada level awas. Informasi dikumpulkan di lapangan menyebutkan, gempa berturut-turut terjadi di Desa Tejakula. Di desa ini getaran gempa tercatat hingga 10 kali. Rentetan gempa tersebut membuat warga was-was hingga warga dilaporkan tidak bisa beristirahat dengan tenang di dalam rumah.
Tidak saja di Desa Tejakula, getaran gempa di hari yang sama juga terjadi di Desa Bondalem. Getaran gempa 2,5 sekala rickter (SR) tersebut mengakibatkan rumah dan pelinggih milik warga di Dusun Selombo mengalami kerusakan ringan. Dari pendataan awal, warga yang rumahnya rusak ringan itu masing-masing Komang Sirya (50) dan Nyoman Srinadi (60).
Camat Tejakula, Nyoman Widiarta, Selasa (17/10) ketika dimintai konfirmasi membenarkan warga di Desa Tejakula dan Bondalem dilanda gempa beruntun. Widiarta mengatakan, menyusul kejadian itu warganya belum bisa tenang dan tetap waspada kemungkinan kembali terjadi gempa beruntun.
Terkait kemungkinan gempa itu berkaitan dengan aktivitas vulkanik Gunung Agung, Widiarta mengaku belum mendapatkan kepastian informasi. “Kami tidak tahu apakah ada kaitan dengan kondisi di Gunung Agung atau bagaimana. Warga juga sudah kami imbau tetap waspada mengantisipasi jika terjadi gempa susulan,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Mitigasi dan Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur Devy Kamil Syahbana mengatakan, gempa beruntun di Tejakula dan Bondalem itu memang ada kaitan dengan aktivitas vulkanik di Gunung Agung (Karangasem) dan Gunung Batur (Bangli). Meski demikian, warga diminta tetap tenang dan tidak perlu khawatir berlebihan.
Gempa beruntun itu diakuinya bagian aktivitas vulkanik pada zona dalam untuk menghasilkan magma. Produksi magma yang terletak di Utara Bali tersebut belum bisa dipastikan apakah akan mengarah ke Gunung Agung atau ke Gunung Batur. “Produksi magma pada zona dalam pada Gunung Agung dan Gunung Batur berada di Utara Pulau Bali. Warga tidak perlu khawatir dan kalau ada kaitannya dengan peningkatan aktivitas Gunung Agung pasti kita akan rekomendasikan, jadi silahkan diikuti informasi yang keluar dari instansi resmi,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)