mayat
Petugas BPBD tengah melakukan evakuasi mayat perempuan yang ditemukan di sungai Gunung Sari Kawan di Banjar Jasri, Desa Belega, Blahbatuh, Selasa (17/10). (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Polisi belum berhasil mengidentifikasi mayat perempuan yang ditemukan di aliran sungai Gunung Sari Kawan di Banjar Jasri, Desa Belega, Blahbatuh, Selasa (17/10).

Informasinya, seorang warga asal Desa Belega sempat mendatangi kantor polisi, melaporkan anggota keluarga yang hilang dengan ciri-ciri hampir sama dengan korban. Namun setelah dicek di RSUP Sanglah, ternyata tidak diakui oleh pihak keluarga.

Kapolsek Blahbatuh Kompol Abdus Salim Rabu (18/10) mengatakan masih dilakukan penyelidikan oleh polisi. “Kita masih berupaya, dan tadi ada warga yang melaporkan keluarganya hilang, sudah diantar oleh kanit reskrim untuk mengecek ke Sanglah,“ ucapnya.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Blahbatuh AKP I.B. Dana Dinawa membenarkan ada seorang warga asal Desa Belega Wayan Sidarta yang melaporkan keluarganya yang hilang atas nama Ni Wayan Mideh ke Mapolsek Blahbatuh Rabu siang. “Menurut keterangan Sidarta, bahwa keluarganya Ni Wayan Mideh ini pergi dari rumahnya di Belega sekitar lima hari lalu,“ katanya.

Baca juga:  Vaksinasi "Booster" untuk Nakes, Bali Masih Tunggu Juknis Pusat

Dikatakan, saat pergi dari rumahnya di Desa Belega itu, Ni Wayan Mideh yang mengalami masalah pendengaran ini dikira akan pergi ke rumah orang tuanya yang ada di Desa Bitra. Namun hingga kini malah tidak ada kabar, hingga kejadian penemuan jasad wanita tanpa identitas di aliran sungai Gunung Sari Kawan di Banjar Jasri, Desa Belega, Blahbatuh, Selasa siang.

AKP Dana menjabarkan ciri ciri korban yang ditemukan tak bernyawa dengan Ni Wayan Mideh memang memiliki beberapa kesamaan. Seperti tinggi kisaran 155 cm, rambut sebahu lurus, dan tubuh agak tambun. “Tetapi setelah dicek oleh keluarga ke Sanglah ternyata itu katanya bukan yang dimaksud (Ni Wayan Mideh-red),“ jelasnya.

Baca juga:  JPU Beber Kebobrokan Pengelolaan, Terdakwa LPD Ungasan Ajukan Eksepsi

AKP Dana pun sempat menduga bahwa terjadi perubahan struktur wajah dan tubuh korban yang telah meninggal, apalagi saat ditemukan terendam di tengah sungai, seperti berat badan Ni Wayan Mideh yang diperkirakan 85 sementara berat korban sudah 105. Namun pihak keluarga tetap menegaskan bila mayat perempuan itu bukan Ni Wayan Mideh.

“Saya juga menduganya seperti itu, tapi kata keluarga juga ada perbedaan pada bentuk rahang bawah korban yang sekarang masih di Sanglah dengan Ni Wayan Mideh, “ ungkapnya.

Baca juga:  Desa Jatiluwih Buat Perdes dan TPS 3R Atasi Sampah

Kini pihak kepolisian pun kembali memutar kepala, mencari identitas korban. Disinggung pemeriksaan dokter adanya tanda kekerasan pada tubuh korban, AKP Dana memastikan tidak ada. “Kita juga belum bisa pastikan, meninggalnya bunuh diri, atau kecelakaan,“  tandasnya.

Sebelumnya warga digegerkan dengan temuan mayat di aliran sungai Gunung Sari Kawan di Banjar Jasri, Desa Belega, Blahbatuh, Selasa (17/10). Mayat berjenis kelamin perempuan yang tidak diketahui identitasnya itu pertama kali ditemukan I Wayan Tontra yang hendak mencari kelapa. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *