BRI
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (18/10). (BP/son)
JAKARTA, BALIPOST.com – BRI kembali melakukan aksi korporasi dengan pemecahan nominal saham (Stock Split). Melalui stock split Perseroan bermaksud meningkatkan basis investor ritel domestik.

“Latar belakang Perseroan melakukan pemecahan nominal saham (Stock Split) karena harga saham BRI (BBRI) telah mengalami peningkatan dalam 5 (lima) tahun terakhir dengan CAGR sebesar 14,02%, namun volume perdagangan saham menunjukkan tren penurunan seiring dengan semakin tingginya harga saham,” kata Dirut BRI Suprajarto usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (18/10).

Baca juga:  Kasus Dugaan Korupsi, Ketua HIPMI dan Adiknya Dicegah ke LN

Perseroan melaksanakan pemecahan nominal saham (Stock Split) dengan rasio 1:5 dengan pertimbangan bahwa rasio dimaksud merupakan rasio yang paling optimal bagi investor ritel. Harga saham setelah stock split berada pada kisaran Rp 3.000 dengan harga nominal menjadi Rp 50/saham.

Pihaknya berharap, keberadaan investor ritel domestik mampu memberi memberikan keseimbangan (balancing), sekaligus untuk mendukung program ‘menabung saham’ serta memberikan kesempatan pada investor ritel domestik untuk mampu memiliki saham blue chip.

Baca juga:  PDIP Usung Syaifullah-Azwar Anas di Pilgub Jatim

Setelah disetujui pemegang saham maka rencana perdagangan dengan nilai nominal setelah pemecahan akan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2017. Dengan fraksi harga Rp 10, Perseroan berharap mampu menarik investor ritel domestik secara lebih luas.

“Bank BRI berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, salah satunya melalui pasar modal bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentra Efek Indonesia menyelenggarakan program Desa Nabung Saham, agar semua masyarakat khususnya di pedesaan bisa berinvestasi di instrumen saham,” Suprajarto.

Baca juga:  Pengumuman Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Percayakan Menteri PPPA Dijabat Orang Bali

Dengan harga saham yang terjangkau, Perseroan mengharapkan likuiditas perdagangan akan semakin meningkat. Pelaksanaan pemecahan nominal saham (Stock Split) juga mencerminkan optimisme Perseroan terhadap pertumbuhan bisnis ke depan. (nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *