Hujan deras yang mengguyur wilayah Jembrana pada Senin malam mengakibatkan tanah longsor dan banjir. Sedikitnya terdapat tiga titik longsor di wilayah Mendoyo.

Tidak ada korban jiwa karena longsor ini. Namun, akses jalan desa penghubung antardusun di Pergung terputus.

Ratusan warga dua Banjar Pangkung Lubang, Desa Pergung tidak dapat keluar permukiman akibat jalan terputus dampak longsor. Para siswa yang hendak sekolah pun juga terpaksa tak dapat belajar.

Baca juga:  Jika Mobilitas Penduduk Dikendalikan, Pemerintah Harus Bisa Penuhi Ini

Sejak Rabu pagi jalan tertutup akibat tebing yang longsor hingga menutupi jalan//sejumlah warga mengungkapkan di jalan desa tersebut terdapat dua titik yang longsor akibat hujan. Banyaknya material yang menimbun mengakibatkan warga kesulitan membersihkan.

Pihak kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana kemudian menurunkan alat berat. Selain warga dan Tagana, proses pembersihan juga dibantu Sabhara Polres Jembrana.

Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Hutomo turun langsung bersama jajaran membantu pengamanan dan pembersihan jalan tersebut. Puluhan anggota Dalmas diterjunkan untuk mengamankan sekaligus membantu pembersihan sisa material. Proses pembersihan juga melibatkan PLN, pasalnya sejumlah tiang listrik juga ikut tumbang sehingga aliran listrik putus.

Baca juga:  Paiketan PKBCCL Gelar Hut ke - 6 dan Grand Reunion

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila mengatakan dari pendataan ada tiga titik longsor di Pergung dan Pohsanten. Untuk longsor ini, BPBD mengerahkan alat berat untuk mempercepat memindahkan material longsoran. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *