Gelaran Festival Internasional Dragon Boat Race (DBR) 2017 sebentar lagi bakal dimulai. (BP/ist)
KEPRI, BALIPOST.com – Gelaran Festival Internasional Dragon Boat Race (DBR) 2017 sebentar lagi bakal dimulai. Perhelatan yang juga masuk dalam rangkaian Festival Bahari Kepri (FBK) 2017 itu akan berlangsung dari tanggal 20 hingga 22 Oktober mendatang di PerairanSei Carang Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Buralimar mengatakan, lomba Perahu Naga yang juga didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini berkolaborasi dengan pemerintah provinsi Kepri. Kata Buralimar, tercatat peserta yang mengikuti Dragon Boat Race 2017 nanti sudah mendaftar sebanyak 48 team dengan rincian, 5 tim dari luar negeri, Malaysia dan Singapore.

“Dari luar Provinsi Kepri yaitu Provinsi Riau, Sumatera Barat, Jambi Sumatera Selatan sebanyak 11 dan selebihnya tim dari Se – Provinsi Kepri. Event ini termasuk salah satu kegiatan pariwisata andalan Kota Tanjungpinang ini,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar.

Baca juga:  Untuk Keamanan Wisata Bahari, Tiga Menara Pantau Akan Dibangun

International DBR ini, imbuh Buralimar, akan memperebutkan piala bergilir dari Gubernur Kepri. Dan kehadiran peserta dari negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, dipastikan akan menambah kemeriahan perlombaan bergengsi ini. ”Ini usaha kami untuk juga mensasar Border Tourism di perbatasan ini,” kata Buralimar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Reni Yusnely, menuturkan lomba perahu naga tak menjadi satu-satunya agenda dalam rangkaian FBK 2017 ini. “Nantinya pun ada lomba kayak, pawai budaya dan mobil hias dan direncanakan total hadiah sebesar Rp 150 juta,” pungkas Reni.

Sementara Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, mengatakan bahwa DBR lahir dari kegiatan tradisi salah satu etnis yang ada di Tanjungpinang, kemudian kegiatan tradisi ini dipoles dan dijadikan sebagai agenda wisata tahunan di Kota Tanjungpinang,” Kini event DBR telah mengikuti standar Internasiona,” kata Lis.

Baca juga:  Genjot Wisman Crossborder, Kemenpar Dukung Atambua Adventure Offroad 2017

Sudah empat tahun ini, DBR di laksanakan di perairan Sei Carang, pemilihan tempat penyelenggaraan dari pantai Tanjungpinang ke perairan Sei Carang, “Bukan tidak beralasan, Sei Carang memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan pantai Tanjungpinang, alasan lainnya kita juga bisa memperkenalkan wisata di Sei Carang, dimana Sei Carang ada peninggalan historis dari Kerajaan Melayu masa lalu, yaitu situs Istana Kota Rebah,” ungkapnya.

Lis berharap, dengan diadakannya DBR ini, semoga mampu mempromosikan pariwisata, “Mudah-mudahan melalui event wisata di Sei Carang ini, tidak saja sebagai ajang perlombaan dibidang keolahragaan, tetapi mampu mempromosikan pariwisata kemaritiman yang ada di Kota Tanjungpinang Kepri,” ujar Lis.

Baca juga:  Dari Batu Mirip Sarkofagus Ditemukan hingga Pedestrian Panelokan Sudah Rusak

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan apresiasi terkait pelaksanaan ini. Kata dia, kegiatan ini harus diambil sisi positifnya. ”Kita ambil dari sisi tourism nya, karena event ini merupakan kegiatan pariwisata yang menarik,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, sejumlah event sport tourism yang berlangsung tahun ini antara lain Tour de Singkarak, Tour de Banyuwangi Ijen, Tour de Bintan, Jakarta Marathon, serta Bintan Thriatlon kemudian disusul dengan Thriatlon Ironman 70.3 Bintan akan mendongkrak pariwisata nasional. “Ini langkah yang baik untuk pencapaian target kunjungan 15 ribu wisatawan mancanegara tahun 2017 ini,” pungkasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *