Jembatan Anggrek yang berlokasi di Desa Sibang Kaja kondisinya memprihatinkan dan butuh perbaikan. (BP/ist)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Jembatan anggrek yang berlokasi di Banjar Tengah, Desa Sibang Kaja butuh perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung. Pasalnya, kondisi jalan penghubung dari Desa adat Sibang Kaja, Desa Adat Gerih dan Subak Blumbungan ini sangat memprihatikan.

Jembatan dengan panjang sekitar 30 meter dan lebar hanya satu meter itu kini hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan roda dua saja. Padahal, jembatan ini merupakan jalan ateri yang menghubungkan dua desa. “Setiap kegiatan adat sering memanfaatkan jalan ini, jadi perlu dibenahi karena merupa jalan arteri masyarakat,” ujar tokoh masyarakat Desa Adat Sibang Kaja, I Ketut Gede Sucita, Rabu (18/10).

Baca juga:  Hotel Dilarang Gelar "Party" saat Nyepi

Dikatakan, jembatan yang diperkirakan dibangun pada zaman Belanda ini hanya mendapatkan perawatan pada bagian permukaan jalan saja. Sedangkan, secara kontruksi belum mendapatkan sentuhan pemerintah. “Hanya diservice atasnya saja. Selain jembatan ini sempit, juga penerangannya kurang. Kalau secara konstruksi secara menyeluruh belum pernah ada perbaikan,” katanya.

Ia juga menceritakan kondisi jembatan diatas sungai Anggrek tersebut saat hujan lebat di Gunung airnya terkadang melintasi diatas jembatan. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah setempat turun tangan, sehingga masyarakat tidak kuatir melintasi jembatan yang membentang di atas Sungai Anggrek. “Kami berharap segara diperbaiki, sehingga masyarakat pengguna jembatan merasa nyaman dan aman,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Badung Sebar Disinfektan ke Desa
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *