TABANAN, BALIPOST.com – Defisit APBD induk kabupaten Tabanan tahun 2017 akibat carry over menyebabkan sejumlah program yang digagas perangkat daerah dipangkas. Tidak hanya itu, anggaran yang dipasang pada APBD-P juga menerapkan skala prioritas.
Bahkan ada pos anggaran yang sementara ditiadakan. Seperti pos bantuan sosial tidak terencana atau bantuan pasca bencana sebesar Rp 1,5 Miliar yang dikelola BPBD.
Dalam APBD-P 2017 hanya ada cadangan dana tak terduga untuk kejadian bencana yang bersifat darurat yang dipasang sebesar Rp 800 juta. “Di induk kami dapat 1,5 miliar untuk bansos tidak terencana, sedangkan di perubahan tidak dapat lagi, ini karena memang keuangan daerah lagi defisit,”beber Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Made Sucita, Rabu (18/10).
Dijelaskannya, bansos tidak terencana ini bantuan berupa uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Misalnya, korban bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar. “Contoh saja ada rumah warga yang tertimpa pohon, fasiltas umum rusak alibat bencana,” ucapnya.
Sementara untuk dana tak terduga itu merupakan dana darurat yang memang disiapkan untuk mengantisipasi jika kemungkinan adanya situasi darurat.
Lanjut dikatakan Sucipta, untuk bansos tidak terencana ini sudah ada sejak BPBD belum terbentuk di Tabanan atau semenjak masih di bawah naungan Kesbanglinmas. Di anggaran induk, nilai bansos sebesar Rp 1,5 miliar tersebut bahkan sudah habis di bulan Mei. “Sisa Rp 50 ribu,” katanya.
Pihaknya pun mengaku sudah mengajukan permohonan anggaran di Mei atau setelah dana bansos habis, dengan nilai yang diajukan sebesar Rp 700 juta. “Mungkin masih banyak skala prioritas yang lain, jadi kami hanya bisa berharap tahun 2018 bisa kembali dianggarkan,” ucapnya.
Dari data BPBD Tabanan, setidaknya dari Juni sampai dengan Oktober ini masih ada puluhan calon penerima bantuan tidak terencana tersebut. “Ya, mau bagaimana lagi, anggaran tidak ada,” ucapnya.
Sementara terkait curah hujan tinggi yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Tabanan, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih meningkatkan kesiapsiagaan. Sehingga jika ada bencana, tidak sampai menimbulkan korban jiwa. (Puspawati/balipost)