DENPASAR, BALIPOST.com – Proyek pembangunan Pasar Badung sempat terkendala material, terutama pasir. Karena pasokan pasir dari Karangasem tersedat setelah ditutupnya Galian C yang berada di kawasan rawan bencana Gunung Agung. Namun, kini proyek tersebut kembali berjalan dengan cepat. Karena pasir sudah didatangkan dari Lumajang. Bahkan, programnya sudah mencapai diatas 20 persen.
Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara didampingi Asisten II Ngurah Jimmy Sidarta, Kamis (19/10) mengatakan, secara umum proyek Pasar Badung sudah berhasil dikerjakan dengan baik. Karena materialnya sudah tersedia, sejak rekanan mengambil pasir di Lumajang, Jatim. “Sekarang sudah melampaui target, lebih dari 20 persen. Kalau sebelumnya sempat khawatir dengan pasir,” katanya.
Sebelumnya, Manajer Produksi Nindya Karya Wilayah VII (Bali-NTB-NTT) Ari Dwi Husodo menegaskan proyek ini akan bisa selesai sesuai dengan yang telah ditentukan, yakni per 22 Desember 2017 mendatang. Pihaknya sudah mengantisipasi kelangkaan material dengan mencari pasir di Lumajang.
Sementara itu, Wali Kota Rai Mantra menyampaikan, pasar ini menjadi jantung ekonomi masyarakat Denpasar. Pasar ini menampung 1.698 yang terdiri dari pedagang di kios 311 orang, los sebanyak 1.387 pedagang.
Dikatakan, pembangunan Pasar Badung ini akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama mendapat bantuan dana dari pusat sebanyak Rp 75 miliar dan dana pendamping (APBD) sebesar Rp 15 miliar yang digarap PT Nindya Karya.
Untuk tahap II nanti, Wali Kota berharap agar proses lelang sudah bisa dilakukan per Nopember 2017 mendatang. Namun, ada kendala karena proses hibah memerlukan waktu yang lama. Untuk itu, pihaknya meminta proses hibah dipercepat atau ada bantuan lagi untuk tahap II nanti.(asmara/balipost)