DENPASAR, BALIPOST.com – Keadaan darurat, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, tersengat listrik, atau terkena tumpahan bahan kimia memang bisa terjadi kapan saja dan tidak terduga. Maka dari itu, setiap perusahaan wajib memiliki prosedur perencanaan tanggap darurat dan para karyawan harus diberi pelatihan simulasi saat keadaan darurat.
Sebagai bentuk nyata kepedulian dan jaminan keselamatan karyawan dan konsumen, Astra Motor Bali (AMB) menggelar simulasi tanggap darurat penanganan bahaya di lingkungan kantor. Kegiatan yang dilaksanakan Kamis (19/10) mengambil lokasi di gedung kantor Astra Motor Bali Jl. Cokroaminoto yang diikuti oleh seluruh karyawan dan konsumen.
Sebelum simulasi dimulai, para petugas yang telah ditunjuk dikumpulkan untuk diberikan sosialisasi terkait struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab jika terjadi bahaya. Beberapa persiapan telah dilakukan mulai dari pengecekan tangga darurat, titik evakuasi, alarm dan hal-hal urgent yang harus diselamatkan. Simulasi ini dimulai pukul 14.30 wita dengan di tandai bunyi alarm di seluruh ruangan, bersamaan dengan itu di lantai 2 terjadi percikan petasan dan asap yang mengepul memenuhi ruangan.
Petugas mengarahkan seluruh karyawan untuk bergegas turun sebelah kiri melalui tangga lantai 3, dan ada juga yang melalui tangga darurat menuju titik evakuasi dihalaman parkir Astra Motor. Aliran listrik pun dipadamkan oleh petugas keamanan serta dengan sigap mengeluarkan selang Hydrant, mesin pompa di nyalakan dan menyemprotkannya ke arah bangunan gedung.
Seluruh karyawan dievakuasi dan berkumpul di titik aman sembari menunggu informasi bahwa keadaan sudah aman.
Ketua panitia kegiatan, Tangguh Rinekso selaku PIC Enviromental Health & Safety (EHS) Astra Motor Bali menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk membekali serta meningkatkan pengetahuan dan pengalaman karyawan terkait upaya penanganan dan penanggulangan bahaya yang terjadi di kantor. “Ini hanya simulasi saja, melalui kegiatan ini diharapkan seluruh karyawan mengenal cara penanganan bahaya dan lebih siap jika nantinya terjadi bahaya di kantor,” ungkap Tangguh. (kmb/balipost)