SEMARAPURA, BALIPOST.com – Volume sampah di kawasan pesisir pantai di Kabupaten Klungkung mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan aktivitas gelombang cukup tinggi beberapa hari terakhir. Peningkatan volume sampah ini menimbulkan kesan kumuh.
Pantauan Jumat (20/10), kepungan sampah terjadi pada pantai Watu Klotok, Desa Tojan, Kecamatan Klungkung. Tak hanya berupa organik, namun juga non organik. Dibeberapa titik juga nampak kayu besar dan ranting pepohonan. Hal ini memunculkan kesan kumuh.
Menurut warga Ni Wayan Sri Wati, tumpukan sampah pada pantai berlangsung sejak dua hari lalu, bertepatan dengan gelombang tinggi dan hujan lebat. Itu juga dibawa oleh air yang mengalir deras di sungai. “Ini sudah menjadi rutin setiap tahun. Pantai terlihat kumuh,” tuturnya.
Langkah pembersihan selama ini belum ada, baik dari desa maupun dinas terkat di lingkungan Pemkab Klungkung. “Seperti sebelumnya, biasanya ada pengangkutan. Tapi untuk sekarang belum,” katanya.
Disisi lain, bagi warga Kampung Kusamba, Kecamatan Dawan , Saipul, kepungan sampah, khususnya plastik menjadi sebuah berkah. Itu dipungut dan dijual ke pengepul. Hasil sekali jalan, kisaran Rp 40 ribu. “Dari pada saya diam, lebih baik memulung di pantai. Ini sudah jadi kegiatan rutin saat gelombang tinggi,” ucapnya.
Sementara Kepala DLHP Klungkung, Anak Agung Kirana menyatakan, selain di Watu Klotok, kepungan sampah juga terjadi pada pantai lainnya. Volumenya meningkatkan dua kali lipat dari sebelumnya. “Ini terjadi saat ada kelombang tinggi. Sampah naik sampai dua kali lipat,” jelasnya.
Menyikapi hal tersebut, dilakukan pembersihan secara rutin. Ini juga melibatkan masyarakat di sekitarnya. “Untuk tadi pembersihan di pantai Karangdadi, Kusamba. Besok (hari ini-red) di Watu Klotok,” tandasnya. (sosiawan/balipost)