AMLAPURA, BALIPOST.com – Pendampingan bagi anak-anak usia balita di pengungsian sangat diperlukan. Melalui pendidikan anak usia dini (PAUD), rasa jenuh selama di pengungsian bisa diminimalisir.

Contohnya pengungsi di Desa Manggis. Anak-anak balita dititipkan pada satu PAUD yang ada di Dusun Belong, Manggis. Selain diajarkan hitung dan tulis, anak-anak juga diajak berbaur dengan teman baru sembari bermain.

Menurut Putu Wijani, Kepala PAUD Widya Santhi, selain belajar berhitung, menulis dan mengeja, anak-anak pengungsi ini juga diajarkan cara baris berbaris. Tak hanya itu, anak-anak juga diberikan waktu untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman-teman baru mereka.

Baca juga:  Bupati Mahayastra akan Tambah Sekolah Berbasis Hindu

Dikatakannya untuk saat ini, jumlah balita dan anak-anak yang dititipkan di PAUD Widya Santhi baru berjumlah 20 orang. Jumlah itu sepenuhnya tidak dapat hadir setiap hari jika sedang diajak meninggalkan pengungsian oleh orang tua mereka.

Untuk peralatan belajar, seperti pensil warna, buku tulis, dan gambar, sepenuhnya diperoleh dari donatur yang menyumbang ke lokasi mereka mengungsi.

Salah satu orang tua, Nyoman Simpen, mengaku sangat bersyukur ada yang mau memberikan pendidikan gratis bagi balitanya selama berada di pengungsian. Padahal satu minggu pertama di pengungsian, putranya sempat gelisah dan merasakan kejenuhan.
Namun ketika diajak bergabung ke PAUD, anaknya mulai ceria dan betah serta mau bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. (kmb/balitv)

Baca juga:  Korban Bencana Rayakan Nyepi di Pengungsian
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *