SINGARAJA, BALIPOST.com – Kasus kelahiran dengan kelainan kembar siam (Dempet-red) saat ini ditangani RSUD Buleleng. Dua bayi buah pasangan suami istri (pasutri) Syamsudin (48) dan Asini (39) warga Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula lahir dengan kondisi dempet Jumat (20/10) sekitar pukul 17.00 wita. Kelahiran bayi yang kelima kalinya itu melaui operasi Sectio Cesarea (SC).
Setelah lahir kedua bayi perempuan itu kembar sempat pada bagian dada hingga perut. Kedua bayi yang belum diberi nama itu berat badannya tercatat 2,9 kilogram. Sementara itu, pasca persalinan itu, dokter masih merawat bayi di ruang NICU IGD RSUD sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah di Denpasar.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana, M.Kes. didampingi Wakil Direktur (Wadir) Bidang Pelayanan dr. Putu Sudarsana Sabtu (21/10) siang membenarkan pihaknya sedang menangani kelahiran bayi kembar siam. dr. Wiartana mengatakan, kasus kelahiran seperti ini tergolong langka dan memiliki resiko tinggi ketika akan dilakukan tindakan lebih lanjut.
Meski demikian, pihaknya telah menangani pasien mengikuti standar operasional prosedur (SOP). Pasien langsung dirujuk ke Rumah Sakit Sangglah. “Persalinan sudah berjalan melalui tindakan SC dan saat sebelum kelahiran memang dicurigai kembar siam. setelah lahir kondisinya stabil dan sekarang maish persiapan untuk dirujuk ke Sanglah,” katanya.
Menurutnya, Kasus bayi kembar siam ini murni akibat faktor genetic. Di mana setelah 13 hari proses pembuahan terjadi gagal pemisahan pada stadium metavase.
Setelah gagal pemisahan itu, janin terus berkembang biak hingga kembar siam. Setiap terjadi kasus kelahiran kembar siam maka langkah lanjutannya adalah operasi pemisahan.
Operasi ini bisa dilakukan setelah berat bayi dinyatakan memenuhi syarat dan kondisi kesehatan sang bayi itu stabil dan beberapa syarat medis lain. “Penanganan lanjutan adalah operasi, kami konsultasi dengan dokter di Sanggah sudah bisa dilakukan operasi, kami persiapan dan keluarga pasien sudah setuju. Inkubator juga sudah kami siapkan,” jelasnya.
Sementara itu ayah bayi Syamsudin mengaku tidak menyangka kalau kelahiran anaknya yang kelima kembar siam. Dia menyerahkan kepada dokter di rumah sakit yang menangani kelahiran buah hastinya tersebut. Termasuk rencana akan dirujuk ke Rumah Sakit Sangglah pun dirinya mengaku siap, agar bayinya bisa diselamatkan. “Buat anak kalau harus dirujuk saya selalu siap untuk yang terbaik bagi anak kami,” katanya.
Di sisi lain, Syamsudin mengatakan selama mengandung istrinya rutin memeriksakan kehamilannya ke tempat praktek bidan di desanya. Menjelang kelahirannya, istrinya sempat menjalani dua kali USG.
Saat pemeriksaan itu, dokter menyebutkan kalau kondisi bayinya kembar. Sayang, dokter yang memeriksa tidak menyebutkan secara mendetail kalau istrinya mengandung anak kembar siam. “Setiap 10 hari sekali kami periksa dan tidak pernah makai obat-obatan selain yang diberikan dokter. USG pertama dan sebelum lahir pun di-USG, tapi tidak dijelaskan kalau anak kami kembar siam,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)