AMLAPURA, BALIPOST.com – PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi) menyebut jumlah kegempaan, baik vulkanik dangkal, vulkanik dalam dan tektonik lokal turun drastis. Situasi ini juga diikuti dengan jumlah pengungsi yang tiap harinya mengalami penurunan.
Warga Karangasem agaknya sudah makin banyak yang tak mengungsi. Terakhir, pada Minggu (22/10), total jumlah pengungsi mencapai 134.500 orang di 390 titik pengungsian. Padahal, jumlah warga yang harus dievakuasi dari zona awas sesuai data Pemprov Bali mencapai 185.865 orang.
Terus menurunnya jumlah pengungsi yang terdata ini semakin menguatkan fakta bahwa banyak warga yang balik ke rumahnya, meski berada di zona awas. Situasi ini membuat kerja Satgas di lapangan untuk membujuk warga kembali ke pengungsian terasa semakin sulit. Apalagi, larangan agar warga tak masuk sementara ke zona awas, sulit diimplementasikan.
Malah, warga tak hanya bebas masuk zona awas, tetapi juga bisa nekat naik hingga ke puncak Gunung Agung yang masih dalam level awas. “Cukup sulit menerapkan larangan sementara ini bagi orang/pemangku naik ke puncak Gunung Agung. Sebab, Gunung Agung ini tak berpintu,” kata Komandan Satgas Siaga Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung, Letkol Inf. Fierman Sjafirial Agustus, belum lama ini.
Diduga banyak pengungsi akhirnya kembali ke rumahnya, karena kasihan dengan nasib ternak-ternaknya. Kalau diajak mengungsi, masih kesulitan memperoleh pakan. Selain itu, mereka juga jenuh terus berada di pengungsian.
Kondisi ini disampaikan Wayan Karina warga Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem. Dia memilih kembali ke rumah karena terus kepikiran dengan nasib ternak-ternaknya. “Lagi pula gempa sudah jarang terjadi, rasanya sudah aman,” katanya.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri juga sudah membuat Surat Edaran dengan Nomor 331.1/497/BPBD/2017/SETDA tentang Larangan Memasuki Kawasan Rawan Bencana di zona awas. Bupati meminta warga, pelaku pariwisata, wisatawan hingga pemangku agar sementara tidak masuk ke zona awas, sampai pihak PVMBG benar-benar memastikan aktivitas vulkanik Gunung Agung sudah kembali normal. (Bagiarta/balipost)