KUCHING, BALIPOST.com – Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat siap menggelar Festival Danau Sentarum Betung Kerihun (FDSBK), 27-28 Oktober 2017. Even yang sudah dimulai sejak Mei 2017 itu membidik 1.000 wisatawan mancanegara khususnya asal Malaysia.

Rangkaian acaranya dipastikan tidak membosankan. Sejak tiba di Kapuas Hulu, peserta akan langsung disuguhkan pameran produk kreatif masyarakat dan pameran kuliner tradisional, pada 27 Oktober 2017.

Berbagai perlombaan juga siap digelar seperti perlombaan Sumpit Internasional, Perlombaan Gasing, Perlombaan Sampan hingga minum madu dengan peserta 2.000 orang.

Sementara acara puncaknya digelar 28 Oktober di dekat Danau Sentarum. Pengisi acaranya dijamin paten. Ada Zaskia Gotik serta musisi Nugie yang siap menghibur border area.

“Pada even sebelumnya di Kapuas Hulu, wisman yang datang mencapai 532 orang. Kali ini kami menargetkan 1000 orang karena sekarang didukung oleh Kementerian Pariwisata,” ujar Sekretaris Daerah Kapuas Hulu Muhammad Sukri Sulaiman sesuai Jumpa Pers FDSBK di Imperial Hotel, Kuching, Sarawak, Selasa (24/10).

Baca juga:  Phinisi "Berlayar" Menuju Warisan Budaya Dunia UNESCO

Even yang dilaksanakan selama 4 hari itu adalah upaya untuk mendorong travel agent di Sarawak untuk membuat paket-paket wisata dari Kuching ke Batang Ai sampai Danau Sentarum. Yang disasar sangat jelas. Bidikan amunisinya diarahkan untuk menggiring wisman Malaysia ke Indonesia.

“Kebetulan Kabupaten Kapuas Hulu merupakan Kabupaten Konservasi yang berbatasan langsung dengan Sarawak-Malaysia. Jadi even ini sangat efektif untuk menggaet wisman dengan daya tarik ekowisata di sana” ujarnya.

Sukri memang tak asal bicara. Untuk ekowisata saja, ada dua taman nasional yang bisa dijual ke Malaysia. Yang pertama Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK). Satunya lagi Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS).

Baca juga:  FBN dan Asita Dukung Pembekuan Toko Tiongkok Curang

“Adanya dua taman nasional di Kapuas Hulu merupakan nilai lebih buat daerah kami. Akan tetapi masih banyak yang perlu diperhatikan seperti infrastruktur jalan yang harus diperbaiki dari PLBN Badau ke Putusibau,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut bicara. Dari paparannya, sejak Kemenpar menghidupkan crossborder area pada 2016, wilayah perbatasan perlahan bertransformasi menjadi destinasi yang lumayan bagus. Angka kunjungan wismannya pun terus tumbuh. Di 2015 saja, angkanya sudah menyentuh 3,6% dari total angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

“Belajar dari banyak negara di Eropa yang maju karena crossborder tahun ini juga menjadi target perolehan wisman. Karena itu, berbagai event digelar untuk menghidupkan wilayah perbatasan dengan berbagai festival,” ujar Arief Yahya.

Baca juga:  Kemenkes Siapkan Langkah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Dikatakan, kegiatan-kegiatan seni budaya di setiap daerah perbatasan bagus untuk meningkatkan kunjungan wisman perbatasan yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap total kunjungan wisman secara nasional yang tahun ini mentargetkan pergerakan 265 juta wisman di dalam negeri dan kedatangan 15 juta wisman 2017, dan akan naik menjadi 20 juta wisman pada 2019 mendatang.

“Wisman perbatasan ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total kunjungan wisman. Tahun 2015 kontribusi wisman crossborder mencapai 3,6% dari total kunjungan wisman ke Indonesia sebesar 10,4 juta wisman,” kata Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *