KALBAR, BALIPOST.com – Pesisir Paloh memang tak pernah henti memberikan daya tarik. Bukan hanya kondisi alamnya yang keren namun juga tradisi dan budaya lokal yang unik. Salah satu tradisi yang dilakukan adalah kegiatan Festival Pesisir Paloh (FESPA) 2017 yang akan diselenggarakan pada tanggal 5-11 November 2017 Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan barat.
“Akan banyak diisi dengan kegiatan menarik, terlebih pada bulan ini menjadi puncak peneluran Penyu yang dikemas dengn beragam pesta rakyat untuk mensyukuri atas telur penyu yang melimpah,” jelas Bupati Sambas H Atbah Romin Suhaili.
Tambah Bupati, Kegiatan yang digelar sejak tahun 2011 dan bertema ini Selamatkan Penyu di Batas Negeri ini digelar untuk mempromosikan potensi Pesisir Paloh sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia.
Selain Penyu, destinasi di Pesisir Paloh juga ada pesona budaya Ritual Besiak, Upacara Antar Ajung dan tradisi Ngamping sebagai bentuk rasa syukur masyarakat pesisir atas panen yang berlimpah serta mendoakan agar panen berikutnya semakin baik.
VSejak hari pertama 5 November nanti, wisatawan sudah akan dihibur oleh beragam atraksi mempesona. Dari Pemilihan Duta penyu Paloh 2017, Pameran Foto dan Produk Lokal, Sosialisasi Pengembangan Desa Wisata Temajuk, Pemutaran Film Lingkungan semuanya sudah disetting dengan kemasan menarik. Belum lagi acara Kemah Pesisir Paloh bersama Pengakap Serawak Malaysia.
Bupati memaparkan, dalam acara tersebut juga akan ada beberapa kegiatan yang paten untuk diikuti seperti Aksi Sapta Pesona bersih pantai, Field Trip Monitoring Penyu, Pelepasan Tukik, Atraksi Budaya dan Kesenian serta Penanaman Bibit Pohon Kehidupan.
Pemerintah Daerah juga memanfaatkan acara ini dengan jitu, beragam kegiatan pelayanan kepada masyarakat juga disempatkan dalam gelaran ini, seperti Pemeriksaan dan Sunatan Massal, Perekaman E-KTP dan Surat Keterangan Sementara,Pembuatan Akta Kelahiran, Pembaharuan Kartu Keluarga, Sosialisai Program Asuransi Nelayan, Sosialisasi Kartu nelayan, Pembuatan Tanda Pencatatan Kapal Nelayan.
Dan Semakin lengkap dengan Pelatihan Pengolahan Air Bersih, Sosialisasi tentang hukum dan Sosialisasi jenis ikan dilindungi. “Dengan demikian, melalui inisiasi Festival Pesisir Paloh ini diharapkan dapat terlaksana pesta rakyat yang positif, memunculkan kebanggaan atas potensi yang dimiliki serta sebagai bentuk pelestarian budaya pesisir dan promosi ekowisata guna meningkatkan perekonomian lokal,” tambahnya.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, geliat pariwisata di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat mulai bangkit. Kecamatan Paloh berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia, di belahan barat bagian utara pulau Kalimantan. Wilayah ini juga dikenal dengan pantai tempat peneluran penyu terpanjang di Indonesia dengan bentang pantai mencapai 63 kilometer.
Penyu merupakan salah satu potensi wisata pesisir yang menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Di Paloh, sedikitnya terdapat empat dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia.
Adapun penyu yang tercatat berdasarkan data lapangan oleh pihak WWF Kalbar ini yaitu penyu hijau Chelonia mydas, Penyu Pipih Natator depressa, Penyu Tempayan Caretta caretta, Penyu Sisik Eretmochelys imbricata, Penyu Lekang Lepidochelys olivacea dan Penyu Belimbing Dermochelys coriacea.
Ekosistem perairan Paloh juga kaya akan sumberdaya ikan. Komoditi perikanan yang cukup potensial di Perairan Paloh di antaranya lobster, kepiting bakau, udang, bawal hingga ubur-ubur serta berbagai jenis ikan lainnya
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji penyelenggaraan event ini dan berharap agar pelaku pariwisata segera menerapkan go-digital. “Go-digital itu harus diterapkan untuk mengawal even ini. Tujuannya tentu bukan buat “gaya-gayaan.” Goal utamanya, harus mengarah ke viral destinasi hingga ujung dunia,” kata Menpar Arief Yahya.
Dalam Festival Pesisir Payoh ini pasti banyak yang heboh, selalu ada yang bisa di-share untuk kemajuan bersama, terutama soal posting potensi wisata di Pesisir Payoh. Jadi tunggu apalagi, Ayo kunjungi Pesisir Payoh, nikmati wisatanya, rasakan kulinernya. “Jangan lupa foto-foto lalu posting di akun medsos masing-masing,” pungkasnya. (kmb/balipost)