UWRF mulai dibuka pada Rabu (25/10). (BP/ist)
UBUD, BALIPOST.com – Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) yang ke-14 resmi dibuka Rabu (25/10). Salah satu perayaan sastra dan seni terbesar di Asia Tenggara ini akan membawa 160 lebih pembicara yang datang dari 30 lebih negara di seluruh dunia.

Mereka semua akan bergiliran tampil di 72 sesi-sesi diskusi yang menarik tajuk dari tema UWRF tahun ini, yaitu Origins atau Asal Muasal dalam bahasa Indonesia. Memulai pembukaan, UWRF menghadirkan pembicara-pembicara utama seperti Penyair Joko Pinurbo, penulis pemenang penghargaan Jung Chang, Komedian yang kerap membahas feminisme dan politik dalam penampilannya, Sakdiyah Ma’ruf, dan Sutradara, Animator, dan Pengisi Suara Indonesia-Perancis, Pierre Coffin.

Baca juga:  Ubud Writers and Readers 2017 Hidupkan Ekonomi Ubud Bali

Dalam gala opening yang berlangsung Rabu malam di Puri Ubud, legenda sastra Indonesia, Nh Dini akan dianugerahi “Lifetime Achievement Award.” Ini merupakan sebuah penghargaan atas karir Nh. Dini yang luar biasa dalam memajukan dunia sastra Indonesia sejak tahun 1960-an.

UWRF juga akan menghadirkan deretan acara-acara kesenian yang menghadirkan musisi, penyair, penari, sutradara, aktor, dan seniman dari Indonesia dan negara-negara lainnya. Pada Kamis (26/10) malam, UWRF mengadakan sebuah malam penggalangan dana di Museum Blanco, yang ditujukan bagi masyarakat Bali yang terkena dampak dari gejala erupsi Gunung Agung.

Baca juga:  Rebutan Air, Dua Subak Lintas Kabupaten Mengadu ke DPRD Bali

UWRF membawa seni dan kreativitas Indonesia sebagai bintang utamanya, menghadirkan Penari Eko Supriyanto, grup teater boneka asal Jogjakarta, Papermoon, serta pemutaran film 5 Islands yang akan membawa penontonnya menjelajahi pulau-pulau terpencil di Indonesia. Sutradara kontroversial Indonesia, Djenar Maesa Ayu bersama sutradara muda asal Singapura, Kan Lumé membawa karya terbaru mereka yang berjudul hUSh untuk dinikmati oleh pengunjung UWRF pada 26 Oktober.

Baca juga:  Tujuh Film Indonesia Tampil di IFFR 2023

Masih di malam yang sama, UWRF akan menayangkan Filosofi Kopi 2: Ben & Jody, sebuah film karya Angga Dwimas Sasongko. Di sesi ini, Chicco Jerikho yang memerankan Ben akan hadir untuk sesi tanya jawab setelah pemutaran film.

Yang juga tidak boleh dilewatkan pada 27 Oktober adalah acara Minions by Moonlight, pemutaran kartun box office Despicable Me 3, sebuah kesempatan untuk menonton film keluarga yang lucu dengan latar belakang megahnya Museum Blanco dan bertemu sang sutradara dan animator film tersebut, Pierre Coffin. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *