MINAHASA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar agenda Festival Danau Tondano (Fesdaton) di kawasan Objek Wisata Benteng Moraya pada 27 Oktober-7 November 2017.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minahasa, Agustifo Tumundo, Rabu (25/10), mengatakan kegiatan yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini akan diawali dengan Fun Walk dengan lokasi start di Taman God Bless Minahasa dan mengambil rute keliling Kota Tondano dan finish di Benteng Moraya Tondano.
Di Benteng Moraya, imbuh Agustifo, kegiatan dilanjutkan dengan acara Senam Zumba, Poco-Poco, Maumere dan Lomba Memasak Ikan Mujair Woku Belanga untuk meraih rekor MURI sebagai kegiatan terbanyak dan terpanjang. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kakigatal Production.
“Kegiatan tersebut akan melibatkan Perangkat Desa dam Kelurahan, Lomba Memasak Mujair Goreng Pegawai Lintas Instansi Pemkab, instansi vertical, BUMN, BUMD dan Kecamatan. Untuk Lomba Memasak Olahan Ikan Nike akan diikuti guru-guru SD, SMP, SMA/SMK se-Kabupaten Minahasa,” ungkap Agustifo.
Agustifo menjelaskan, selama kegiatan perlombaan berlangsung, seluruh peserta dan pengunjung akan dihibur oleh artis Komedi Nasional Mongol Stres, Isti Julistry dan Gio Idol. “Juga ada lomba Memasak Mujair Woku Belanga akan memperebutkan Trophy Bergilir Bupati Minahasa, Trophy tetap dan sejumlah hadiah lainnya,” kata Agustifo.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, berharap partisipasi dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Minahasa untuk khususnya keikutsertaan instansi Pemkab Minahasa, instansi vertical, BUMN, BUMD, Kecamatan, Desa, Kelurahan dan Sekolah-sekolah untuk mensukseskan kegiatan ini.
“Target pengunjung dari kegiatan ini diharapkan mencapai 10.000 pengunjung. Dengan adanya event ini dapat menjadi wadah promosi dan memperkenalkan Destinasi di Minahasa khususnya dan destinasi di Provinsi Sulawesi Utara, yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk target wisman 2017 sebesar 110.000 wisman dan 1.500.000 wisatawan nusantara,” ujar Esthy yang didampingi Kabid Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi.
Tambah Esthy, Danau Tondano termasuk satu dari 88 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) dan juga termasuk satu dari tujuh danau yang tengah direhabilitasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat.
“Restorasi dilakukan agar pengembangan wisata sejalan dengan pembenahan infrastruktur pada akhirnya disamping menarik wisatawan juga diharapkan menyedot investasi. Dan even ini akan memperkuat daya saing pariwisata melalui unsur 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas). Utamanya pada unsur even yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang ingin melihat secara langsung atraksi yang menjadi daya pikat wisatawan untuk mengunjugi Danau Tondano,” lanjutnya.
Hendry menambahkan, pada festival ini, wisatawan akan disuguhkan budaya asli Tondano dan banyak keunikan lainnya. Rangkaian kegiatan, lanjut Hendry, pada 28 Oktober hingga 6 November 2017 akan digelar Minahasa Expo 2017 dan Lomba-lomba olahraga hiburan. “Nah, acara spektakuler yang bisa disaksikan pada 30 Oktober hingga 2 November adalah pemilihan Waraney dan Wulan Minahasa 2017,” tambahnya.
Tak hanya itu, juga akan diadakan lomba makanan khas Minahasa yang dibagi atas 3 kategori yaitu makanan halal, non halal, dan kuliner ekstrim. Lomba makanan khas Minahasa ini akan berlangsung di kawasan Benteng Moraya, Tondano. Dan bersamaan akan digelar Talent Show di Panggung Minahasa Expo dan Grand Final di Wale Ne Tou Sasaran.
“Sebagai rangkaian penutup, wisawatan akan disuguhi Festival Danau Tondano Choir, Pentas seni Budaya Nuansa kasih dan pelepasan 1000 lampion bercahaya dan 500 obor kasih, semuanya dikemas dengan sangat menarik,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kegiatan Fesdaton ini bisa memperkuat daya saing pariwisata melalui unsur 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas). Utamanya pada unsur event, menambah atraksi, yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang ingin melihat secara langsung atraksi di kawasan Danau Tondano.
”Bikin wisatawan betah dan ingin kembali lagi ke Tondano. Pastikan konsep acaranya kuat dan punya keunikan. Keindahan alam, tradisi lokal di Tondano adalah apa yang wisatawan asing cari setelah bosan dengan rutinitas dan modernitas di daerah masing-masing,” ujar Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)