SEMARANG, BALIPOST.com – Kawasan Kota Lama Semarang (Old Town) akan terus memanjakan pengunjungnya. Tanggal 28-30 Oktober akan menggeber Festival Old Staat. Yaitu festival kuliner, seni antik, dan destinasi sejarah Kota Lama.
Event selama tiga hari ini akan reguler rutin tiap Minggu di Jalan Jalak, Jalan Sendowo, dan Jalan Kepodang Kota Lama.
Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengemukakan, Old Staat dikerjakan bersama Kadin Kota Semarang berkonsep out door dengan nuansa Eropa layaknya Kota Lama tempo dulu.
“Out door, di Jalan Jalak, Sendowo, dan Kepodang, ada pameran barang antik, pasar seni, UMKM, mobil klasik, sampai kuliner. Nuansa Eropa berupa manequin life ditonjolkan agar Jalan itu semakin hidup,” katanya, kemarin di Balaikota.
Old Staat, lanjut Ita sapaan akrabnya, akan diberi fasilitas meja dan kursi untuk penikmat kuliner yang tertata layaknya kafe jalanan di Eropa. Untuk itu, ada pemberlakuan ketat bagi stan pengisi Old Staat untuk menjaga suasana tampak bersih dan rapi.
“Semua stan kuliner harus bersifat kemasan makanan sekali buang, tidak meninggalkan piring gelas untuk dicuci kembali. Hanya akan disediakan tempat cuci tangan saja,” ujarnya.
Alasannya, air cucian dikhawatirkan membuat kumuh kawasan dan menyumbat saluran air yang bisa merusak struktur bangunan tua Kota Lama.
“Kita akan buat kesan jika PKL kuliner itu sudah tidak kumuh dan kotor. Ini akan semakin membuat nyaman pendatang Kota Lama,” katanya.
Sementara, Ketua Bidang Event Kadin Kota Semarang, Sari Asih menyampaikan, Old Staat akan menjadi ikon yang menarik wisatawan datang ke Kota Lama.
“Kota Lama tak kalah dengan kota sejarah lainnya, BPK2L dan Bu Wakil Walikota Semarang memiliki mimpi besar membangun Kota Lama. Kita dukung dengan hidupkan melalui event ini,” katanya.
Sari juga berharap, dengan konsep out door dan manequin life di Old Staat akan memberikan edukasi sejarah terkait Kota Lama. Sehingga wisatawan tak hanya sekadar berkunjung tapi memilki experience yang membekas dan tak terlupakan.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi upaya serius yang dilakukan Pemkot Semarang. Events itu akan terus menghidupkan gairah Kota Lama. Kawasan yang selama ini dibiarkan begitu saja, menjadi kota yang tidak terawat, sekarang justru menuju ke kawasan yang didatangi wisatawan.
“Pariwisata yang akan mendrive dan menghidupkan wisata Kota Semarang. Semakin serius menggarap Kota Lama, semakin mudah bagi Kota Semarang menaikkan produktivitas ekonomi masyarakatnya. Ingat, pariwisata adalah cara yang paling mudah, murah dan cepat, dalam menghasilkan PDB (Produc Domestic Bruto), Devisa dan Tenaga Kerja,” kata Menpar Arief Yahya.
Karena itu, lanjutkan semua event di Kota Lama, dan dikurasi, agar semakin berkualitas. Sehingga wisatawan bisa selalu berkunjung ke sana,” papar Arief Yahya. (kmb/balipost)