JAKARTA, BALIPOST.com – Nuansa kemenangan kembali diraih Indonesia di ajang internasional. Dea Rizkita, perwakilan Indonesia di ajang Miss Grand International 2017 berhasil mengulang prestasi manis pendahulunya di ajang tersebut dengan kembali meraih Best National Costume. Dea berhasil mengalahkan 77 kontestan lainnya.
Keberhasilan Dea Rizkita itu diumumkan pada malam final Miss Grand International 2017 yang berlangsung di Phu Quoc, Vietnam, Rabu (25/10) malam WIB.
“Best National Costume goes to….she had really heavy costume, Miss Grand Indonesia,” ucap dua orang pembawa acara saat mengumumkan kememangan Dea.
Hal ini sontak disambut antusias masyarakat Indonesia. Di jagat sosial media, nama Dea Rizkita serta Mayaratih Couture dan Morpachio Body Art selaku perancang busana banjir ucapan selamat. Semuanya takjub dengan rancangan kostum serta pembawaan Dea yang begitu sempurna.
Bahkan tidak sedikit ucapan selamat dari kalangan internasional. Nama Indonesia pun langsung mencuat. Keindahan Indonesia langsung tergambar. Kostum yang dibawakan Dea dan diberi nama “Ibu Pertiwi” itu memang menunjukkan filosofi Indonesia, yang beragam dan juga indah. Yang menjadi kekuatan pariwisata Indonesia.
Salah satu ucapan selamat datang dari Dynand Fariz. Presiden Jember Fashion Carnaval itu mengucapkan selamat atas keberhasilan Dea Rizkita yang berhasil mempertahankan gelar Best National Costume di ajang internasional tersebut. “Pertama-tama congratulations untuk Dea Rizkita. Kemenangan ini memang layak dan pantas menang Indonesia,” ujar Dynand Fariz.
Ia mengatakan, dari sisi kreatifitas dan eksekusi produksi kostum sangat baik. “Selamat untuk Dea dan desainernya,” ujar pria yang rancangan kostumnya juga banyak meraih prestasi internasional ini.
Aroma keberhasilan Dea untuk membawa pulang penghargaan Best National Costume itu memang sudah terasa sejak awal. Pada proses voting untuk menempati posisi 25 terbaik, runner up ketiga putri Indonesia 2017 yang juga Putri Indonesia Perdamaian ini meraih hasil tertinggi dengan 7.502.479 vote.
Kemudian voting tahap kedua berlanjut pada 16 hingga 20 Oktober untuk menentukan 10 terbaik dan hingga akhirnya pengumuman pemenang dilakukan malam final.
Mayaratih, salah satu desainer yang merancang kostum yang dibawakan Dea Rizkita juga mengekspresikan rasa bangganya. Diutarakan oleh Lori, Management dari Mayaratih Couture, menjadi hal yang membanggakan ketika Dea berhasil membawakannya dengan baik dan meraih prestasi di ajang internasional.
“Yang pasti Mba Maya senang dan bangga. Hal ini juga tidak lepas dari Mba Dea yang membawakannya dengan sangat baik,” ujar Lori.
Sebab selama tahapan persiapan, banyak hal-hal yang menjadi kendala. Sebagai seseorang yang membawakan kostum, Dea dituntut harus dapat memahami filosofi dari baju tersebut untuk kemudian dapat menjiwai.
“Tapi kita latihan terus, diskusi bareng dan akhirnya lama-lama dan sampai di hari H kemarin, Dea membawakanya perfect. Di luar ekspektasi kita. Dan sangat lantang mengucapkan Indonesia. Cukup menjiwai,” kata Lori.
Ia pun tidak menyangka dengan dukungan dan respons yang besar dari masyarakat. Ia berharap ke depannya Mayaratih Fashion Couture dapat kembali berbuat sesuatu untuk Indonesia. “Dengan kemenangan ini semoga menjadi inspirasi bagi banyak pihak,” kata dia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat atas sukses itu. Sejak awal ia menilai kostum yang dikenakan Dea Rizkita memang sangat mengagumkan. Ia menilai kostum Dea Rizkita menang indah dan berkelas dunia. “Kita pantas juara!” kata Arief Yahya.
Terima kasih buat anak-anak muda GenPI -Generasi Pesona Indonesia dan GenWI-Generasi Wonderful Indonesia yang turut all out mengajak sahabat netizen untuk nge-vote. Gerakan mereka semakin efektif melalui media sosial.
“Karena yang mendesain juga kelas dunia, saya optimis kita bisa menjadi juaranya. Dan di pentas dunia, nama Indonesia juga sudah makin populer,” ujar Menpar Arief Yahya. Ia selalu mengucapkan bahwa satu penghargaan itu dapat memberikan tiga manfaat. Atau yang ia sebut sebagai 3C.
Pertama adalah Confidence. Award akan menaikkan tingkat kepercayaan (confidence level) kita. Penghargaan pada dasarnya adalah sebuah legitimasi atau pengakuan.
“Bila kita mendapatkan penghargaan, maka self confidence kita akan naik,” ujar mantan Dirut PT Telkom ini. Kedua adalah Credibility. Jika dikomunikasikan dengan baik, award yang kita peroleh dapat menjadi cara marketing yang paling efektif untuk image. Kita tidak perlu bersusah payah menyampaikan keunggulan yang kita miliki. Orang lainlah yang menyatakannya.
“Kemudian yang terakhir adalah Calibration. Sebuah penghargaan juga bermanfaat untuk menera apakah yang kita lakukan sudah benar sekaligus mengetahui posisi kita dibandingkan dengan yang lain,” ujar Menteri asal Banyuwangi ini.
Lebih dari itu, kemenangan ini tentunya akan memberikan dampak pada Indonesia. Nama Indonesia semakin dikenal luas dunia. Indonesia yang kaya akan ragam seni dan budayanya akan membuat mata banyak orang semakin terbuka dan penasaran, sehingga kemudian berkunjung ke Indonesia.
“Dengan ragam kekuatan lokal, Indonesia sangat ragam akan corak-corak yang dapat menjadi ide dasar dalam pengembangan fashion. Sekali lagi saya ucapkan selamat pada Dea Rizkita serta Mayaratih Couture dan Morpachio Body Art selaku perancang busana. Kalian telah memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)