tanggul
Salah satu tanggul alur sungai Tukad Ijogading yang jebol. Akibatnya puluhan hektar lahan Subak mengalami kekeringan. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah alur sungai di Kabupaten Jembrana memerlukan perbaikan atau disender. Selain menyebabkan permukiman warga tergenang, tanggul yang jebol juga mengakibatkan sejumlah subak kebanjiran bila air sungai meluap.

Seperti yang terjadi di Mertasari, Kelurahan Loloan Timur, puluhan hektar sawah di Subak tersebut sudah setahun ini mengalami kekeringan lantaran tanggul yang jebol. Begitu pula alur sungai di Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana juga mengakibatkan air meluber hingga ke permukiman warga.

“Banyak kondisi tanggul sungai yang rusak, baik karena banjir maupun karena kondisinya memang sudah tidak layak,” tandas Anggota DPRD Bali IGA Diah Werdhi Srikandi, Jumat (27/10).

Baca juga:  Jendrika Pertanyakan Penanganan Pelanggaran Kampanye

Dua yang terparah menurutnya ada di Loloan Timur dan Desa Air Kuning, keduanya berada di Kecamatan Jembrana. Menurutnya permasalahan ini disampaikan masyarakat saat dewan asal Jembrana ini reses pekan lalu ke sembilan desa/Kelurahan. Khusus di Loloan Timur, tanggul yang jebol itu berdampak pada Subak di Loloan Timur. Dari total luas Subak 90 hektar, yang terdampak kekeringan akibat tanggul jebol itu hingga 50 hektar.

Baca juga:  Bayi Kembar Dempet, Saat Operasi Sesar Baru Ketahuan

Menurut krama subak, tanggul itu jebol sejak setahun lalu dan hingga saat ini belum ada penanganan. Selain itu, di alur sungai Desa Air Kuning juga mengalami tanggul yang jebol. Akibatnya, saat musim hujan air sungai meluap, bersamaan dengan air laut pasang banjir tak dapat dihindari. Air menggenangi hektaran lahan termasuk sawah petani.

Diah Werdhi Srikandhi terkait aspirasi ini pihaknya yang duduk di Komisi III DPRD Bali mengatakan akan mengawal hal tersebut. Sebelumnya, Anggota Fraksi PDI Perjuangan yang akrab disapa Gek Diah ini sudah mengawal permasalahan yang sama dan mendapat penanganan bersumber dari APBN. Seperti di Sungai Samblong, Kelurahan Sangkaragung dan Desa Yehembang Kangin tahun 2017 ini sudah tertangani.  Seperti diketahui, penanganan alur sungai dan pantai (abrasi)  ditangani dari anggaran pusat melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida. Di sejumlah titik alur sungai di Jembrana mengalami permasalahan baik erosi maupun tanggul yang jebol dan perlu penanganan. (surya dharma/balipost)

Baca juga:  Sampah Menumpuk di Sungai Terusan Lelateng
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *