pendaftaran
Antrian pasien menunggu untuk diperiksa di BRSU Tabanan. (BP/san)
TABANAN, BALIPOST.com – BRSU Tabanan saat ini memiliki kapasitas tempat tidur 226 unit. Namun, jumlah ini ternyata belum memenuhi kebutuhan pasien karena tingkat huniannya mencapai 88 persen atau melebihi angka ideal.

Tabanan sendiri selain BRSU Tabanan memiliki lima RS Swasta. Jika dihitung dengan BRSU Tabanan, total tempat tidur untuk RS yang dimiliki Tabanan adalah 479 tempat tidur. Rinciannya BRSU Tabanan (226), RS Bakti Rahayu (25), RS Kasih Ibu (58), RS Wisma Prasanthi (51), RS Semara Ratih (50) dan RS Bali Holistik (45).

Jika dihitung dari ratio kebutuhan tempat tidur dibanding jumlah penduduk atau 1:1000 penduduk maka kebutuhan ideal tempat tidur di Tabanan adalah 460 tempat tidur. “Dari jumlah perhitungan ini sebenarnya ketersediaan tempat tidur di Tabanan sudah ideal,” ujar Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Tabanan, Wayan Triana, Jumat (27/10).

Baca juga:  Didukung, Kebijakan Gubernur Koster Menjaga Kesucian Gunung

Bahkan jika dihitungkan dengan persentase orang sakit yaitu 15 persen dari jumlah penduduk dan lima persen dari 15 persen tersebut dirawat inap pun, kata Triana, jumlah tempat tidur di Tabanan masih ideal. Jumlah penduduk Tabanan saat ini 460 ribu orang dan 15 persen dari itu dihasilkan 69 ribu orang yang sakit per tahun.

Dari angka 69 ribu diambil lima persen sehingga yang menerlukan rawat inap adalah 3.450 per tahun atau rata-rata 287 orang per bulan. Tapi dikatakan Triana jika persentase sakit lebih dari angka 15 persen bisa jadi ketersediaan tempat tidur kurang.

Meski ketersediaan tempat tidur ideal, diakuinya penyebaran pasien belum merata dan numplek di BRSU Tabanan. Hal ini dikarenakan masyarakat saat ini lebih cenderung memiliki rumah sakit yang melayani asuransi kesehatan pemerintah dalam hal ini BPJS, baik JKN yang bayarkan oleh pemerintah, JKN yang dibayarkan perusahaan maupun JKN Mandiri.

Baca juga:  Diduga Kelelahan Urus Pemilu Serentak, 5 KPPS dan PPK Sakit Serta 1 Kecelakaan

Kondisi ini yang menyebabkan kenapa BRSU Tabanan kelebihan pasien meski tempat tidur Tabanan sudah ideal. Tidak hanya BRSU Tabanan, RS Swasta yang melayani BPJS pun saat ini mulai banyak didatangi masyarakat.

Sehingga kelas yang disediakan untuk melayani BPJS yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 sering penuh. Rumah sakit swasta yang melayani BPJS saat ini di Tabanan adalah RS Wisma Prasanthi, RS Dharma Kerti dan RS Bakti Rahayu. Sementara RS Kasih Ibu Tabanan, kata Triana, sudah mulai melayani BPJS sejak seminggu lalu.

Baca juga:  Karyawan Rumah Sakit KDH Bross Singaraja Mengadu ke Disnakertrans

Selain rumah sakit, Tabanan pun sudah memiliki lima puskesmas rawat inap dengan tempat tidur antara 5 hingga 10. Minat masyarakat untuk dirawat di puskesmas rawat inap pun semakin bertambah. Ini bisa dilihat dari tingkat hunian yang mencapai 70 persen di puskesmas rawat inap Penebel I dan Puskesmas Selemadeg. Namun ada juga puskesmas yang BOR nya masih 30 persen yaitu Puskesmas Tabanan 3, Puskesmas Baturiti I dan Puskesmas Pupuan.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan akan tempat tidur, saat ini Pemkab sedang membangun RS Nyitdah secara bertahap. Jika jadi seluruhnya, ketersediaan tempat tidur di RS Nyitdah kurang lebih mencapai 400 tempat tidur. Diharapkan tambahan tempat tidur ini nantinya bisa mengatasi antrean tempat tidur yang terjadi saat ini. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *