SEMARAPURA, BALIPOST.com – Potensi perikanan, khususnya laut di Kabupaten Klungkung cukup besar, bahkan dijadikan sumber penghasilan sejumlah masyarakat kawasan pesisir. Sayangnya, sektor ini belum didukung faslitas yang memadai, salah satunya cool storage yang sangat penting untuk mengawetkan ikan.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menyatakan tempat pemindangan ikan telah tersedia di Desa Kusamba. Namun, sejak berdiri beberapa tahun, ikan yang masuk justru banyak dari luar daerah. Sementara hasil tangkapan nelayan lokal, masih sangat sedikit.
Hal tersebut dikarenakan daya tahannya tak dapat berlangsung dalam waktu lama lantaran tidak tersentuh pengawetan dengan cool storage. “Yang punya alat ini baru swasta saja. Dari daerah belum. Untuk rencananya pengadaan, dibicarakan dulu. Sekarang kami masih fokus untuk pengolahan garam yodium,” ucapnya, Jumat (27/10).
Aktivitas nelayan juga diakui belum sepenuhnya didukung peralatan yang memadai. Tak dipungkiri, ini juga sebagai salah satu pemicu menurunnya minat generai muda untuk menekuni profesi serupa.
Namun, ditegaskan, penggelontoran bantuan oleh daerah, pemrov maupun pusat sudah rutin ada setiap tahun. Hanya saja, untuk sasarannya masih perlu dievaluasi dan diawasi. “Perlu ada modernisasi peralatan,” ucap bupati yang sempat berkecimpung dalam pengelolaan koperasi ini.
Meningkatkan kesejahteraan nelayan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Klungkung juga diminta untuk gencar melakukan pendampingan. Persoalan yang muncul dlapangan harus diinventarisasi dan ditindaklanjuti. “Kelautan memang dikelola oleh provinsi. Tapi kita masih punya kewajiban untuk menangani orangnya (nelayan-red). Bukan lautnya. Jangan dibuat kakulah,” tegasnya. (Sosiawan/balipost)