Wakil Bupati Karangasem, Artha Dipa, menerima pengusaha dari Tulamben, Senin (30/10). (BP/gik)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Puluhan pengusaha pariwisata di Kawasan Wisata Tulamben, Kecamatan Kubu, mendatangi Kantor Bupati Karangasem, Senin (30/10) pagi. Mereka ingin, agar tempat usaha mereka baik hotel dan restoran serta fasilitas diving bisa buka lagi, sama seperti lokasi galian C. Apalagi, aktivitas vulkanik Gunung Agung sudah turun dari level IV (awas) menjadi level III (siaga).

Kedatangan para pengusaha ini dikawal langsung legislator Komisi I DPRD Karangasem, Komang Sartika. Mereka diterima langsung Wakil Bupati Karangasem, Wayan Artha Dipa di Ruang Rapat Wakil Bupati. Komang Sartika mengatakan, selama ini seluruh akomodasi pariwisata dan fasilitas lainnya tutup total, karena Kawasan Pariwisata Tulamben masuk zona merah.

Selama level awas, Tulamben lumpuh total. Sebab, sama sekali tidak ada aktivitas pariwisata apapun. Selain karena tidak ada kunjungan, ini juga mengikuti arahan Satgas Penanggulangan Bencana bahwa wilayah zona merah harus dikosongkan.

Baca juga:  Sejumlah Desa di Bangli Ini Masuk KRB 1 Gunung Agung

Melihat perkembangan terakhir, puluhan pengusaha ini sengaja datang untuk memohon kepada Pemkab Karangasem, agar mengizinkan kembali para pengusaha membuka usahanya lagi di Kawasan Wisata Tulamben. Mereka juga menyampaikan sudah memiliki langkah-langkah mitigasi bencana, jika tiba-tiba terjadi erupsi.

Persiapan yang dilakukan, antara lain setiap pengusaha mempersiapkan lima boat di sekitar akomodasi pariwisatanya. Selain itu, pihak pengusaha di Kawasan Wisata Tulamben, juga sudah sepakat menyiapkan sentral parkir agar terpusat, untuk memudahkan proses evakuasi. “Sesuai kesepakatan sebelumnya, nanti tamu-tamu yang diving, datang lebih dulu di sentral parkir. Jika nanti ada erupsi, ini bisa memudahkan proses evakuasi,” kata legislator Partai Golkar ini.

Baca juga:  Kasus Pengadaan Masker, Wakil Bupati Artha Dipa Diperiksa

Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa, menegaskan setelah level Gunung Agung turun menjadi siaga, maka yang tidak boleh ada aktivitas adalah di wilayah KRB III. KRB III antara lain di Kecamatan Kubu hanya Desa Dukuh dan Ban, Kecamatan Bebandem Desa Jungutan dan Bhuana Giri, Kecamatan Selat Desa Sebudi dan di Kecamatan Rendang Desa Besakih.

Artinya, wilayah 22 desa lainnya yang sebelumnya masuk zona awas, masyarakatnya sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Tidak terkecuali wilayah Tulamben. “Termasuk galian C juga akan dioperasikan lagi. Karena desa-desa yang menjadi lokasi galian di Kubu, ada di luar KRB III,” kata Artha Dipa.

Baca juga:  Pedagang Pasar Desa Keluhkan Pedagang Dadakan di Pinggir Jalan

Wabup Artha Dipa justru mendorong agar pelaku pariwisata bisa lebih bergairah lagi. Sehingga sektor pariwisata bisa segera pulih. Caranya, tentu pelaku pariwisata harus lebih gencar menyampaikan kepada wisatawan hal-hal positif tentang Tulamben dan Karangasem pada umumnya. Jauhkan pariwisata Karangasem dari berita hoax yang sangat meresahkan itu.

Kepala Dinas Pariwisata Wayan Astika, menambahkan selama 37 hari pariwisata Karangasem sudah terkatung-katung. Menurutnya, masyarakat selama ini lebih dulu tahu, tapi sebenarnya tidak tahu kabar seutuhnya. Sehingga, ini membuat situasi menjadi bias. Sektor pariwisata, sejak awal sudah menyiapkan Bali Tourism Hospitality, sebagai sumber informasi satu pintu yang benar soal pariwisata Bali. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *