Pengungsi
Wayan Sukra (mengenakan jaket hitam) menatap jasad istrinya Ni Kadek Sutiari yang sudah berada di mobil jenazah, Senin (30/10)sore. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Seorang ibu hamil, Ni Kadek Sutiari yang tercatat sebagai pengungsi asal Banjar Beluhu Kauh, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu meninggal dunia saat proses persalinan di Rumah Sakit Ganesha, Desa Celuk, Sukawati, pada Senin (30/10) dini hari.

Untungnya bayi laki-laki yang dilahirkan ibu 22 tahun itu selamat dengan berat sekitar 3 kg.

Raut pucat dengan mata merah berair masih nampak di wajah I Wayan Sukra, yang tidak lain merupakan suami dari Ni Kadek Sutiari. Pria berkulit sawo matang ini hanya duduk bersandar pada tembok, sembari menatap jasad istrinya yang sudah diangkut ke mobil jenasah di RS Ganesha, Senin sore. ” Ya sekarang jenazah mau dibawa pulang ke kampung Desa Tulamben,” ucapnya.

Baca juga:  Rekomendasi PDIP Turun, Megawati Ungkap Hanya Ini Sogokan Koster

Dikatakan, selama lima hari kedepan jenazah Ni Kadek Sutiari akan di tidurkan di rumah mereka di Desa Kubu, hingga proses pemakaman. “Rencananya lagi lima hari baru akan dimakamkan,” ucapnya.

Sembari berkaca-kaca menatap mobil jenazah, Wayan Sukra menuturkan bahwa sebelumnya kondisi Ni Kadek Sutiari yang tinggal sementara di sebuah kosan seputaran Batubulan, nampak sehat bersama keluarga lainya sebagai pengungsi mandiri. “Saya rutin ajak istri cek kandungan, dan selama ini dikatakan sehat,” jelasya.

Baca juga:  Ekspor Teh Terkendala Tak Standarnya Kualitas Bahan Baku 

Nah memasuki Senin dini hari, Ni Kadek Sutiari pun mulai mengeluhkan sakit perut, gejala bayi akan lahir. Langsung ia dibawa ke RS Ganesha untuk mendapat perawatan, pada Senin dini hari sekitar pukul 03.00 wita. Satu jam mendapat perawatan ternyata ibu yang hamil ke dua kalinya ini mengalami pendarahan. “Semalam maunya lahir normal karena anak pertama juga lahir normal, tapi karena kondisinya begini akhirnya di operasi,” katanya.

Baca juga:  Minggu, Pengungsi di Marga Dipulangkan

Pihak rumah sakit pun berupaya memberikan pertolongan. naas ditengah kondisi kritis itu, hanya bayi laki-laki dari Wayan Sukra yang bisa diselamatkan, sementara Ni Kadek Sutiari nyawanya tidak tertolong. “Sekarang bayi saya masih dirumah sakit, kondisinya sehat masih ditemani keluarga,” ucapnya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *