JAKARTA, BALIPOST.com – Predikat ASEAN Favourite Destination yang melekat di brand Wonderful Indonesia berdampak signifikan terhadap Sales Mission Uni Emirate Arab, 18-19 Oktober 2017 silam. Dari dua hotel bintang 5 di Dubai dan Abu Dhabi, Kemenpar sukses mencatat potensial transaksi Rp 34,930 miliar.

“Hasil ini akan menaikkan level kepercayaan diri kita,” ungkap Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana, yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya, Minggu (29/10).

Di Middle East, Wonderful Indonesia memang sangat diperhitungkan quality buyers. Aromanya tercium sangat harum. Apalagi, dunia sudah seringkali menobatkan Wonderful Indonesia sebagai yang terbaik. Juara dunia video pariwisata, jawara di 46 events dari 22 negara dan menang di mana-mana adalah bukti nyata yang tak bisa dibantah lagi.

Baca juga:  Duet Rossa dan Arief Yahya Hebohkan Wonderful Indonesia Tourism Awards 2017

Belum lagi pengakuan TripAdvisor yang sudah dua kali menetapkan Bali sebagai World Best Destination. “Ingat, ini kata-kata Ogilvy, setiap country branding naik 10 persen, maka pariwisata akan terdongkrak naik 11 persen, dan investasi bakal naik 2 persen. Begitu pun sebaliknya,” tambah Pitana.

Ucapannya pun terbukti. Saat dikepung berita hoax soal Bali, ratusan buyers Dubai dan Abu Dhabi justru kompak menggunjingkan #EnjoyBali. Bali menjadi destinasi paling banyak dicari. Paling banyak dibeli.

Dan umumnya, pemesanan paket liburannya adalah leisure untuk jangka waktu yang panjang. “Banyak yang penasaran dengan liburan Raja Salman ke Bali, beberapa waktu lalu. Tokoh dunia seperti itu memang membuat Wonderful Indonesia makin berkibar di Middle East,” tambahnya.

Baca juga:  Isoman Bisa Bergabung di Isoter Disediakan Pemerintah

Jumlah pax yang laku dijual pun sangat banyak. Angkanya menembus ribuan pax. Jumlah dijamin ril, bukan rekayasa mengingat hasilnya muncul dari kuesioner dan informasi para peserta. “Sebanyak enam industri Indonesia mendapatkan  appointment dengan total 5.883 pax. Nilai transaksinya US$ 1202,7 juta atau setara Rp 34,930 miliar,” kata I Gde Pitana.

Respon Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sangat positif. Dia mengaku senang dengan capaian industri di Sales Mission UEA, beberapa waktu lalu. “Kemenpar akan terus mendorong mitra kerja dan komunitas tour and travel untuk terus menggali pasar Middle East. Kita memang harus rajin mengikuti Sales Mission seperti itu, dan harus selalu tampil yang baik,” ujar Menpar Arief Yahya.

Baca juga:  Diresmikan Menpar, Sahid Osing Harus Siap Kondisi Sharing Ekonomi Digital

Ucapan menteri asal Banyuwangi itu memang masuk akal. Saat ini, rasio wisman UEA memang kalah dari Saudi Arabia dan Oman. Tapi bila digabungkan dengan jutaan orang yang transit dan ekspatriat yang tinggal di sana, kekuatannya jadi sangat dahsyat. Total populasi UEA tercatat lebih dari 10 juta. Sebanyak 1,8 juta adalah warga asli UEA.

Sisanya, diisi oleh ekspatriat. “Itu seperti menjaring di kolam yang penuh ikan. Dubai adalah hub dunia. Tempat jutaan orang transit setiap tahun. Dan kita harus masuk lewat pintu pariwisata, promosikan yang kuat, kelak itu akan membuka pintu global,” paparnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *