NEGARA, BALIPOST.com – Abrasi di dusun Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara semakin parah. Air laut kini naik selain menelan bangunan rumah dan warung di pinggir jalan juga nyaris memutuskan jalan.

Dari pengamatan Senin (30/10), sejumlah bangunan nampak sudah mulai hilang tergerus gelombang pasang. Ruas jalan aspal di tengah permukiman juga mulai amblas.

Gelombang air laut pasang juga terlihat merusak jalur pipa air bersih yang berada di Selatan jalan, “Sudah lima hari lalu air pasang, jalan sudah terendam,” terang Ardi (30) salah seorang warga.

Baca juga:  Hanya Dua Kabupaten Laporkan Tambahan Kasus COVID-19 di Bawah 10

Pasir menyelimuti jalan aspal sehingga sulit dilalui kendaraan. Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka yang lebih aman.

Beberapa warung ikan bakar juga sudah mulai hancur ditinggalkan pemiliknya. Beberapa diantaranya membangun di sisi utara jalan dan ada yang menggeser lebih ke dalam.

Upaya mereka memasang penghalang ombak dari batu-batu bronjong dan tumpukan pasir tidak berhasil. Setiap air pasang mereka merasa was-was karena kondisi tersebut.

Baca juga:  Pasien Positif COVID-19 dari Klaster Ini Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di RSBM

Lantaran lambatnya penanganan ini, sejumlah warga beberapa waktu lalu juga sempat mendatangi Kantor Desa Banyubiru mempertanyakan tindak lanjut senderan ini. Warga mengungkapkan sudah puluhan rumah warga yang hancur disapu gelombang. Begitu juga fasilitas umum, termasuk tiang listrik hingga saluran pipa PDAM rusak.

Sementara itu Kepala Desa Banyubiru, Masturi belum lama ini membenarkan sejumlah warga sempat mendatangi kantor desa untuk menanyakan pembangunan senderan. Namun desa belum mengetahui secara pasti pembangunan senderan pantai dimulai. Dinas terkait sudah melakukan pengukuran dan penelitian. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Melaut di Perairan Selat Lombok, Nelayan Nusa Penida Belum Ditemukan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *