BANYUWANGI, BALIPOST.com – Mau menyaksikan 160 kostum unik keren bertemakan Majestic of ijen? Kalau jawabannya iya, segera kosongkan jadwal pada 11 November 2017. Ada karnaval keren bertajuk Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang bisa dinikmati di Banyuwangi.
“BEC ini cuma tambahan saja. Ini untuk menunjukkan kekayaan budaya dan kearifan lokal Banyuwangi. Saya jamin, pesona alam Banyuwangi bakalan membuat wisatawan betah dan ingin kembali lagi,” kata Kadispar Banyuwangi MY Bramuda, Rabu (1/11).
Bram, sapaan akrab Bramuda memang tak mengada-ada. Alam Banyuwangi memang terkenal keren. Destinasinya punya Kawah Ijen, Pantai G-Land, Air Terjun Lider, Pantai Pulau Merah dan Teluk Hijau. Belum lagi Desa Wisata Osing, Taman Sritanjung, Pantai Rajegwesi, Pantai Watu Dodol dan Agrowisata Kali Klatak. “Cari saja informasinya di Google. Dijamin keren,” tambahnya.
Unsur 3A-nya pun sangat oke. Atraksi, amenitas dan aksesibilitas di Banyuwangi semakin kuat. Atraksinya sudah menembus 72 even per tahun. Dan 50 di antaranya adalah global event.
Aksesnya? Jangan ditanya lagi. Sudah ada enam flight langsung dari Jakarta ke Banyuwangi dengan Garuda dan Nam Air. Amenitasnya juga paten. Dari mulai homestay, losmen, guest house sampai hotel bintang 5 bertebaran di Banyuwangi.
“Kabupaten Banyuwangi punya komitmen kuat untuk membangun pariwisata. Dan BEC 2017 digelar untuk menguatkan unsur atraksinya,” kata Bram.
Efek dominonya pun bisa panjang. Selain mengangkat pariwisata, BEC bisa membantu mengembangkan potensi kreativitas anak muda dalam membangun daerah. “Ini merupakan wadah anak anak muda Banyuwangi yang penuh dengan ide dan kreativitas. Di BEC anak muda tidak hanya menampilkan desain pakaian yang kreatif, namun juga sebagai penyampai pesan budaya dan sejarah. Dari Banyuwangi untuk dunia,” timpal Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Menpar Arief Yahya juga tak mau ketinggalan. Bagi Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu, BEC 2017 merupakan salah satu kekayaan parade karnaval di Indonesia. Karenanya, BEC diyakini bisa menjadi jembatan antara kesenian tradisional dengan modern. Kreasinya juga bisa lebih diterima di panggung internasional. “Kreasi kostum karnaval Indonesia memang bagus-bagus. Dari Jember Carnaval, Banyuwangi Ethno Carnaval, Malang Carnival, Batik Solo Carnaval, nama-namanya sudah mendunia,” ujar Menpar Arief.
Step perjalanannya pun terlihat sudah berada di jalur yang pas. Hingga Rabu (1/11), panitia mencatat kepesertaanya tidak hanya lokal saja. Sekitar 40 wisatawan mancanegara juga akan turut serta mengikuti parade busana ini. Turis asing yang ikut memeriahkan acara berasal dari Rusia, Belarusia, Amerika Serikat, Perancis, dan Italia. Dan mereka ini nantinya akan berpakaian layaknya penari Gandrung dan ikut berjalan menyapa masyarakat Banyuwangi.
“Ini sangat keren. Banyuwangi justru membawa tema lokal untuk diperkenalkan ke level global. Jadi silakan ke Banyuwangi,” ajak Menpar. (kmb/balipost)