BANGLI, BALIPOST.com – Jumlah pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Bangli berkurang hingga 500 orang pascaturunnya status Gunung Agung dari level awas ke siaga sejak Minggu (29/10). Terkait adanya pengurangan jumlah pengungsi tersebut, Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Gunung Agung di Kabupaten Bangli berencana menggeser pengungsi di SKB Kayuambua ke pos pengungsian Kubu Bangli.
Penggabungan pengungsi itu dilakukan untuk memudahkan pihak posko dalam melakukan pengawasan dan pengendalian pengungsi, termasuk pendataan. Komandan Posko Penanganan Keadaan Darurat Bencana Gunung Agung di Kabupaten Bangli yang juga Dandim 1626 Bangli Letkol Cpn. Andy Pranoto, Kamis (2/10) mengatakan, sejak adanya penurunan status Gunung Agung jumlah pengungsi di Bangli berkurang hingga 500an orang.
Berkurangnya jumlah pengungsi di Bangli dikarenakan mereka sudah kembali pulang ke kampung halamannya masing-masing. “Separuhnya sudah pulang. Sekarang yang tersisa 540 jiwa di posko Kubu dan SKB,” terangnya.
Selain memindahkan pengungsi, pemusatan pengungsi ke dalam satu lokasi juga dimaksudkan untuk efektifitas pelayanan kepada pengungsi (memudahkan distribusi logistic) dan efektifitas tenaga petugas poko yang dikerahkan untuk melayani pengungsi. “Rencananya itu yang akan kami tempuh mulai besok,” jelasnya.
Jika nantinya ada pengungsi di SKB Kayuambua yang enggan pindah ke posko Kubu karena sudah merasa nyaman tinggal di SKB, pihaknya mengaku akan melakukan upaya dengan membujuk mereka. Sebab menurutnya langkah penggabungan pengungsi yang dilakukan pihak posko ini tujuannya tiada lain adalah untuk kebaikan pengungsi.
Sementara itu, disinggung mengenai langkah persiapan posko pengungsi yang sudah dilakukan seperti pendirian tenda dan persiapan pembuatan MCK di eks pabrik jahe gajah Susut, Letkol Andy mengatakan untuk sementara ini distop dulu mengingat status Gunung Agung sudah mengalami penurunan. “Begitu status Gunungnya menurun ya perhatian kita ke sana kita alihkan ke pekerjaan masing-masing. Jadi di sana masih bertahan seperti semula, belum dikelola lebih jauh lagi,” terangnya. (Dayu Swasrina/balipost)