Umat Hindu melakukan persembahyangan di Pura Pasar Agung. (BP/dok)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Umat Hindu berdatangan ke Pura Pasar Agung, Karangasem. Mereka tangkil untuk melakukan persembahyangan pada Puncak Pujawali Purnama Kalima di Pura Pasar Agung di Desa Muncan, Selat, Karangasem yang digelar Jumat (3/11).

Pujawali hanya dilaksanakan selama sehari dan langsung masineb. Dalam pujawali yang di puput Ida Pedanda Istri Karang dari Griya Sibetan itu dihadiri Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa beserta jajaran di lingkungan Pemkab Karangasem, sejumlah anggota dari jajaran Polres Karangasem.

Berdasarkan pantaun di lapangan, sebelum persembahyangan dilaksanakan, sejumlah warga terlihat ngaturang ayah untuk mempersiapkan banten yang bakal dipergunakan untuk ditaruh di masing-masing palinggih yang ada di Pura Pasar Agung. Sejumlah pemedek yang tangkil terlihat ada langsung mendahului melakukan persembahyangan. Dan sejumlah pemedek juga ada yang menunggu sampai persembahyangan bersama selesai dan langsung kasineb.

Baca juga:  Titik Api di Lereng Gunung Agung Kembali Muncul

Penglingsir Pura Pasar Agung Jro Mangku Gede Umbara, Jumat (3/11) mengatakan, Pujawali Purnama kalima memang hanya dilaksanakan selama sehari tepat pada purnama. Karena kondisi Gunung Agung dan Pura Pasar Agung masuk zona merah, maka pujawali hanya dilaksanakan sehari.

Sementara kalau dalam kondisi normal, pujawali nyejer selama sebelas hari. Kata dia, untuk bebantenan memang tidak ada perubahan, namun hanya waktu yang singkat yakni hanya sehari saja. Agar hubungan manusia dengan tuhan tidak putus. “Hari ini puncak dari Pujawali Purnama kelima dan hari ini juga Pujawali akan disineb. Jadi Ida Bhatara akan disineb setelah selesai persembahyangan bersama. Upacara penyineban sendiri di puput oleh Ida Pedanda istri karang Griya Sibetan. Setelah disineb upacara dianggap sudah selesai,” ungkap Jro Mangku Umbara.

Baca juga:  Kekurangan Air Bersih Mulai Landa Karangasem

Disinggung apakah adanya penurunan pemedek yang tangkil pada Pujawali Purnama Kelima saat Gunung Agung dalam keadaan normal sebelumnya dengan kondisi saat ini, Jro Umbara menjelaskan, kalau pemedek yang tangkil tidak turun signifikan. “Kalau jumlah pemedek yang tangkil memang sedikit ada penurunan. Namun penurunannya yang terjadi tidak terlalu signifikan. Itu disebabkan karena kondisi saat ini dimana Gunung Agung masih kritis dan Pura Pasar Agung berada di zona merah. Mungkin itu yang menjadi kekhawatiran krama Bali untuk bisa tangkil kesini (Pura Pasar Agung red). Meskipun tidak seramai saat Pujawali sebelumnya, namun pemedek masih cukup ramai yang tangkil,” jelas Jro Mangku Umbara. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  ''Green Hotel'', Tren Dunia yang Makin Digandrungi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *