BANGLI, BALIPOST.com – Sebuah styrofoam bertuliskan kalimat protes dipajang warga di Jl Lettu Anom, Bangli. Sejumlah warga yang memasang tulisan ini memprotes padamnya lampu penerangan jalan (LPJ) di sepanjang jalan setempat sejak sebulan terakhir.
Protes itu ditempel warga di dekat rumah pelawak kawakan Petruk. Dalam protes itu warga meminta Pemkab Bangli untuk tidak buta dan segera menyalakan LPJ di sepanjang jalan tersebut.
Nyoman Subrata alias Petruk, Jumat (3/11) mengatakan, lampu penerangan jalan yang ada di jalur tersebut sudah mati sejak sebulan terakhir. Akan tetapi, hingga saat ini tidak kunjung mendapat penanganan dari pihak yang berwenang.
Matinya lampu penerangan jalan di sepanjang jalan itu tidak saja menyebabkan jalanan menjadi gelap, namun juga sampai menyebabkan kecelakaan. Kecelakaan terjadi dikarenakan warga menabrak material proyek trotoar saat malam hari. “Sudah dua kali ada warga yang kecelakaan karena jalanan gelap,” ujarnya.
Subrata mengaku sempat menyampaikan persoalan padamnya LPJ itu ke pihak PLN. Akan tetapi PLN menyatakan hanya bertanggung jawab jika ada aliran listrik putus. Dia juga sempat menanyakan hal itu langsung ke Sekda, akan tetapi tidak mendapat jawaban jelas.
Karena tak mendapat respons hingga saat ini, Subrata mengaku akan menggelar demo ke kantor Bupati bersama warga Tempek Kelod Banjar Kawan lainnya. Rencananya demo akan dilakukan Senin (/11). Pihaknya berharap dengan demo itu, persoalan padamnya LPJ di jalur setempat bisa segera mendapat penanganan. “Kami masih akan rembugkan terkait rencana penyampaian aspirasi itu,” ujarnya. (Dayu Swasrina/balipost)