DENPASAR, BALIPOST.com – Pelaksanaan Kursus Brahma Widya-Teologi Hindu Angkatan Pertama telah berakhir. Sebanyak 142 peserta mengikuti prosesi pawintenan dan mejaya-jaya di Pura Agung Lokanatha, Lumintang, Denpasar, Sabtu (4/11).

Kursus yang digelar PHDI Bali bekerjasama dengan Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Korwil Bali ini berlangsung sejak akhir April hingga awal November 2017. “Selama kursus, para peserta mempelajari tiga kerangka dasar agama Hindu, yakni tattwa, susila, dan upacara,” ujar Ketua Pelaksana Kursus Teologi Brahma Widya, Pinandita Drg. I Made Budiarsana.

Baca juga:  Ekonomi Membaik, Kinerja Penjualan Eceran Bali Meningkat

Menurut Budiarsana, sedikitnya ada 13 mata pelajaran yang diberikan kepada peserta. Mulai dari weda, itihasa, yoga, upanisad, hingga praktek upacara. Termasuk mengenai parikramaning pemangku, praktek metafisika untuk meningkatkan spiritualitas para peserta, serta teologi dan filosofi semua upacara. Seluruh materi bersumber dari kurikulum IHDN Denpasar, khususnya JurusanTeologi dan Filsafat di Fakultas Brahma Widya.

“Tujuannya ini untuk meningkatkan SDM para pemangku. Harapannya, pemangku bisa memberikan sedikit dharma wacana setelah nganteb atau memimpin upacara. Yakni, menjelaskan makna upacara yang dilaksanakan, tahu manfaatnya, disini kita mulai mengikis istilah mule keto,” jelasnya.

Baca juga:  Selama 2018, Ini Jumlah WNA Ditangkap Terlibat Kriminalitas

Budiarsana menambahkan, kursus diadakan dua kali seminggu pada hari Sabtu dan Minggu. Satu kali pertemuan berlangsung selama 3 jam. Pasca dinyatakan lulus, para peserta mendapatkan sertifikat disertai nomor induk. Sertifikat ini sekaligus bisa menjadi lisensi untuk menjadi seorang pedharma wacana.

Mengingat, visi dan misi dari program PHDI dan PSN ini adalah untuk meningkatkan integritas, profesionalisme, dan spiritualitas pemangku. Sebab, pemangku merupakan ujung tombak dari upacara yadnya sekaligus berperan dalam meningkatkan srada dan bhakti umat Hindu agar lebih memahami agamanya.

Baca juga:  Merpati Bali Tekuk Sahabat Semarang

“Dari PHDI Pusat dan Dirjen Bimas Hindu juga merespon bagus sekali untuk menjadi Sekolah Teologi,” imbuhnya.

Para peserta dari seluruh Bali, lanjut Budiarsana, sangat antusias mengikuti kursus teologi Hindu yang baru digelar pertama kali ini. Saat ini bahkan telah dibuka perekrutan peserta kursus untuk angkatan kedua, dengan biaya Rp 900 ribu. Kursus angkatan ke-2 akan dimulai Desember mendatang. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *