TABANAN, BALIPOST.com – Permintaan produk kopi di Tabanan mengalami peningkatan. Sejauh ini, Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) Tabanan masih memasarkan dua produk kopi, y akni Kopi Leak dari Desa Munduk Temu dan Kopi Tugu Sari Pajahan.
Untuk mememnuhi kebutuhan konsumen terhadap produk kopi Tabanan, Direktur PDDS I Putu Sugi Darmawan, Minggu (5/11) mengatakan akan mengaktifkan enam BUMDes penghasil kopi yang selama ini tidak aktif. “Semua BUMDes penghasil kopi ini ada di Pupuan, seperti BUMDes Sanda, Pujungan dan Kebon Padangan,” ujarnya.
Sugi mengatakan pihaknya akan mengunjungi BUMDes-BUMDes itu secara langsung sehingga mengetahui permasalahan yang dialami. “Sehabis hari raya Kuningan ini rencananya kami akan mengunjungi BUMDes ini untuk mengetahui permasalahan kenapa belum mampu menghasilkan produk kopi meski potensi ada,” ujarnya.
Selain kopi, kata Sugi, pihaknya juga melakukan penguatan produk BUMDes dan UKM Tabanan, baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinyuitas. Untuk kualitas produk, PDDS memperketat quality control setiap produk yang akan dipasarkan serta terus memperbaiki kemasan sehingga usia ekonomis produk bisa lebih panjang.
Untuk kuantitas, salah satu langkah yang diambil adalah mengaktifkan BUMDes berpotensi di Tabanan. Sementara untuk sisi kontinyuitas, pihak PDDS juga ikut menjamin ketersediaan bahan baku seperti yang dilakukan pada produksi keripik belut Poklakshar Taman Grya Desa Nyambu.
Lanjut Sugi, saat ini untuk keripik belut Poklakshar Taman Grya Desa Nyambu yang juga binaan Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan, sudah masuk pasar swalayan seperti Tiara Dewata serta beberapa minimarket di Tabanan, Badung dan Denpasar.
Bahkan sudah ada buyer yang membawa sample keripik tersebut ke Riau. “Rencananya mereka hendak membeli dalam jumlah besar untuk dipasarkan ke Riau. Semoga bisa terwujud,” harapnya.
Selain keripik belut dan kopi, produk yang dipasarkan PDDS dan mulai dilirik pasar adalah VCO dan beras merah. (Wira Sanjiwani/balipost)