Sulinggih
Pekerja saat memasang tenda untuk upacara doa bersama di Pos Pemantaun Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Para bakta bakal melaksanakan pacaruan dan doa bersama di Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Selasa (7/11) hari ini. Upacara dilaksanakan untuk mendoakan agar Gunung Agung tidak meletus itu bakal di puput oleh sembilan sulinggih.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah pekerja terlihat sedang bekerja mendirikan tenda untuk para sulinggih. Setelah tenda berdiri, mereka melanjutkan memasang kain penghias tenda termasuk memasang karpet yang nantiya bakal menjadi alas para sulinggih. Terlihat juga beberapa sanggah cuk-cuk dan perlengkapan upakara lainnya berada di loaksi untuk persiapan upacara.

Baca juga:  Sejarah Letusan Gunung Agung

Bendesa adat Besakih Jro Mangku Widiartha, Senin (6/11) mengungkapkan, para bakta bakal melaksanakan pecaruan dan doa bersama di pos Pemantauan Gunung Agung yang ada di Desa Rendang. Kata dia, banten yang bakal digunakan untuk upacara nanti berupa banten pecaruan dan soroh bebangkit. “Untuk banten yang dipakai upacara dihaturkan oleh para bakta,” ungkapnya.

Dikatakan, Jro Mangku Widiarta, tujuan pelaksanaan upacara itu adalah untuk ngerastitiang secara niskala untuk memohon agar Agung Agung degdeg, rahayu dan tidak medal atau meletus. Sementara untuk sekalanya mendoakan agar alat-alat yang dipasang di Gunung Agung supaya benar-benar terbantu dan terjaga dengan baik agar mendapatkan data yang akurat dan tidak rusak. “Kita harap dengan niat yang tulus doa yang kita panjatkan bisa dikabulkan oleh Ida Bhatara Tohlangkir yang beristana di Gunung Agung. Karena yang bisa kita lakukan saat ini berdoa saja,” jelas Jro Mangku Widiarta.

Baca juga:  Lihat Erupsi, Warga Ban Meninggal Serangan Jantung

Panitia upacara I Gusti Made Sujana membenarkan jika besok (hari ini red) bakal melaksanakan doa bersama di pos pemantauan. Kata dia, acara seperti ini sudah sering dilakukan. Sebelumnya pihaknya juga sempat melaksanakan hal serupa di Pura Besakih dan di pos pemantauan Rendang.

“Dipilihnya pos pemantauan ini karena masyarakat dapat memantau Gunung Agung secara langsung. Dan di pos pemantuan juga secara ilmunya kita dapat lihat langsung di kantor PVMBG ini. Makanya kita kembali pilih lokasi ini untuk laksanakan doa bersama ini. Semoga degan dilaksanakan doa bersama ini jagat Bali tetap ajeg dan Gunung Agung tidak meletus. Upacara akan di puput sembilan sulinggih dari sejumah kabupaten/kota,” kata Made Sujana. (eka prananda/balipost)

Baca juga:  Bukan WNA, Ini Identitas Pendaki Meninggal di Gunung Agung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *