DENPASAR, BALIPOST.com – Keluarga besar SMAN 1 Denpasar, Selasa (7/10) berduka karena sang pemimpin, Kepala SMAN 1 Denpasar, Drs. I Nyoman Purnajaya, M.pd., meninggal dunia. Purnajaya meninggal di Yogyakarta sekitar pukul 02.00 WIB.
Purnjaya bersama rombongan MKKS Kota Denpasar melakukan kunjungan kerja atau kunker ke SMA Taruna Nusantara Magelang. Rombongan tiba di Yogyakarta pada Sabtu (4/11). Namun pada malam harinya, almarhum mengeluhkan sakit sehingga dirujuk ke RS dr. Sardjito, Yogyakarta. Kemudian pada Minggu (5/11) istri beserta anaknya tiba di Yogyakarta.
Sang istri Ni Wayan Sukastini mengaku almarhum sempat mengalami sesak nafas sehingga dia dibawa ke rumah sakit. Namun sayang nyawanya tak tertolong.
Menurut rencana almarhum akan diaben pada 14 November mendatang di Cekomaria. Pada Selasa malam ini sekitar pukul 19.00 wita, jenasah almarhum akan tiba dari Yogyakarta dengan pesawat GA 525. Jenasah akan dititipkan di kamar jenasah RSUP Sanglah sebelum diaben.
Almarhum meninggalkan seorang istri dengan empat anak dan dua cucu. Keempat anaknya I Wayan Astawa Purnajaya, Kadek Astini Purnjaya, Komang Devi Methili Purnjaya dan Ketut Maha Bhaskara Purnjaya merasa terkejut kehilangan bapak yang baik, penuh disiplin dan suka bekerja keras secara mendadak. Untuk itu mereka minta maaf segala kesalahan bapanya kepada rekan dan sahabat bapaknya selama hidup.
Purnajaya kelahiran Pupuan, 23 Desember 1958 sebenarnya setahun lagi sudah memasuki masa pensiun. Dia menjadi guru Matematika sejak diangkat menjadi PNS di Smansa tahun 1996. Dia juga sempat menjabat sebagai Wakasek Kurikulum dan ketua pengelola kelas internasional di Smansa hingga pada 6 Februari 1912 diangkat menjadi kepala sekolah.
Selama menjadi kasek dia pernah meraih penghargaan sebagai tokoh pendidikan terbaik berupa Widya Kusuma dari Pemprov Bali tahun 2013, sebagai kasek dan guru berprestasi serta penghargaan internasional. Di bidang akademik, Purnajaya sukses menghantarkan siswa Smansa meraih NUN tertinggi nasional dan olimpiade internasional. Sedangkan di dearah mampu mengawinkan trofi Porjar dan Porseni di Kota Denpasar. (Sueca/balipost)