JAKARTA, BALIPOST.com – Jumlah perjalanan wisatawan Indonesia setiap tahunnya selalu meningkat, baik untuk wilayah domestik maupun ke luar negeri. Hanya saja di tengah meningkatnya angka tersebut, kesadaran wisatawan Indonesia untuk mengasuransikan perjalananya masih rendah.
Padahal asuransi perjalanan merupakan bagian penting yang tidak bisa dipandang sebelah mata dalam satu perjalanan wisata. Asuransi perjalanan sangat penting untuk menekan risiko di dalam perjalanan. Seperti sakit, kecelakaan, hingga kematian.
Country CEO AXA Indonesia yang juga President Director AXA General Indonesia, Paul Henri Rastoul saat menjadi pembicara di ajang Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2018 yang diinisiasi oleh Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) mengatakan, Indonesia baru mencakup 5 persen kesadaran masyarakatnya dalam mengambil asuransi perjalanan. Masih dibawah Singapura 75 persen dan Malaysia 20 persen.
Paul menyebutkan, berwisata atau travelling bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Bahkan tidak sedikit yang menjadikannya sebagai kebutuhan.
Lalu bagaimana cara untuk dapat menumbuhkan awareness masyarakat terhadap asuransi perjalanan, Paul mengatakan, salah satunya adalah kerja sama yang simultan antara regulator, industri dan biro perjalanan untuk mengadopsi satu program untuk dilakukan secara bersama yang dapat meningkatkan kesadaran tentang asuransi terhadap masyarakat.
Selain itu edukasi terhadap pasar bahwa asuransi perjalanan tidak hanya meng-cover kesehatan dan kejadian personal selama perjalanan. “Tapi juga pengalaman yang tidak menyenangkan yang mungkin didapat konsumen saat bepergian,” ujarnya.
Dalam waktu dekat AXA juga akan meluncurkan perlindungan perjalanan domestik yang akan meng-cover perjalanan udara dan darat. “Serta yang tidak kalah penting, AXA terus membangun awareness dan kampanye edukasi tentang pentingnya pencegahan dini dalam bepergian,” jelas Paul. (Nikson/balipost)