NEGARA, BALIPOST.com – Para nelayan yang menambatkan perahunya di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan merasa terdesak dengan proyek pengerjaan yang saat ini berlangsung di areal pelabuhan. Mereka mengeluhkan minimnya lokasi di dalam areal kolam labuh untuk perbaikan perahu (docking).
Belakangan perahu-perahu yang sedang docking di dalam pelabuhan terutama dekat proyek perluasan PPN diminta pindah. Padahal perahu mereka masih dalam kondisi perbaikan. Aspirasi tersebut mereka sampaikan pada Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bali dan Jembrana saat pertemuan belum lama ini. “Dimana ada tempat dangkal untuk perbaikan disana kami perbaiki, kemana lagi kami akan perbaiki?,” keluh salah satu pemilik perahu selerek, Sakirin.
Kegiatan mereka ini dinilai menyalahi serta membuat penataan pelabuhan amburadul. Namun tidak ada solusi kemana para nelayan ini diarahkan lokasi perbaikan. Di dekat lokasi mereka bersandar untuk perbaikan saat ini juga tengah berlangsung sejumlah proyek.
Diantaranya pembangunan cold storage senilai Rp 7 Miliar dan Pengembangan Fasilitas pelabuhan serta Ice Flake Machine (IFM) Rp 29 Miliar. Kondisi tersebut semakin membuat para nelayan yang hendak bersandar terdesak. Belum lagi adanya aktivitas proyek pengerukan kolam labuh dan pembuatan groin yang juga sedang berlangsung.
Hal senada juga disampaikan Dikin, nelayan di Pengambengan. Mereka diminta pindah karena lalu lalang pekerjaan proyek yang berlangsung saat ini. Tetapi di sisi lain, tidak ada tempat untuk perbaikan. Sementara sebelum-sebelumnya, tidak ada masalah ketika mereka docking. Di lokasi yang digunakan para nelayan itu adalah tempat yang paling strategis untuk perbaikan karena dangkal. Nelayan mengharapkan pelabuhan menyediakan tempat khusus untuk para nelayan melakukan docking.
Terkait hal tersebut, perwakilan PPN Pengambengan, Ni Ketut Erlina E. mengatakan penertiban itu dilakukan juga untuk keselamatan para nelayan lantaran di sekitar lokasi ada proyek. Sebab dengan adanya pengerjaan kontruksi itu dikhawatirkan membahayakan nelayan. Disamping itu juga, menurutnya, pelabuhan ini fungsinya untuk bongkar muat. Bukan untuk docking. “Karena itu kami mohon agar dipindahkan, agar aman,” terangnya. (surya dharma/balipost)