Ilustrasi. (BP/dok)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Gempa cukup keras dirasakan masyarakat Karangasem, Kamis (9/11) pagi. Getarannya membuat warga panik berhamburan keluar rumah.

EWS (Early Warning System) BPBD Karangasem merilis info dari BMKG bahwa gempa ini terjadi pukul 05.54 wita, berkekuatan 5.0 SR. Lokasinya berada di 11 km timur laut Karangasem di kedalaman 10 km. “Gempa ini tidak berpotensi Tsunami,” jelas EWS BPBD Karangasem.

Baca juga:  Bali Jadi Tuan Rumah Hari Pariwisata Dunia 2022

Seluruh warga di Kabupaten Karangasem merasakan gempa. Mereka bergegas lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.

Bahkan, ada beberapa rumah warga rusak, karena genteng rumahnya berjatuhan akibat di guncang gempa ini. “Kota Amlapura bergetar keras,” ujar salah satu warga Kota Amlapura Wayan Suartawa.

Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana, menambahkan, akan terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Agung ini selama 24 jam. Pihaknya belum bisa memastikan apakah ini akan berdampak lagi pada kenaikan status Gunung Agung lagi.

Baca juga:  Cokorda Pemecutan Derita 3 Penyakit, Baru Terdeteksi Oktober

Sebab, setelah gempa kuat ini terjadi, gempa-gempa kecil lainnya berkekuatan 2 SR sampai 3 SR juga terus menyusul di sekitar Gunung Agung. Padahal, banyak warga sudah memilih balik dari pengungsian. “Mari kita lihat perkembangannya ke depan,” ujarnya.

Pascagempa ini, warga Karangasem kembali was-was dengan situasi Gunung Agung. Sebab, aktivitasnya masih fluktuaktif. Warga berharap, gempa ini bukan pertanda status akan naik jadi awas lagi. “Kami warga Desa Bhuana Giri baru saja pulang dari pengungsian, masak harus kembali ke pengungsian lagi?. Kami berharap Gunung Agung secepatnya kembali tenang,” kata salah satu warga setempat, Komang Galang. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Pemprov Gelar Sarasehan Pendidikan, Tak Ada Anggota Dewan yang Hadir
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *