AMLAPURA, BALIPOST.com – Gempa berkekuatan 4,8 SR berpusat di timur laut Gunung Agung, Kamis (9/11) pagi, dampaknya cukup parah di Karangasem. Sejumlah rumah, fasilitas umum dan gedung pemerintahan rusak.
Salah satunya, plafon gedung DPRD Karangasem, tepatnya di ruang rapat paripurna lantai 3, jebol. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kabag Humas DPRD Karangasem Edi Setiadi, mengatakan setelah terjadi gempa itu, dia bersama staf sempat mengecek kondisi keseluruhan gedung tersebut. Setelah mengecek kondisi gedung dari lantai 1 sampai lantai 3, kerusakan ditemukan pada ruang rapat paripurna lantai 3. Tetapi, kerusakannya tak terlalu parah. Hanya bagian plafon yang tersusun dari bahan kalsiboard itu, jebol. “Kerusakan hanya plafonnya saja,” kata Edi Setiadi.
Meski terjadi kerusakan, Edi Setiadi memastikan ruang rapat paripurna masih bisa dimanfaatkan untuk kegiatan rapat-rapat eksekutif dan legislatif. Bagian plafon yang jebol akan segera dibersihkan. Sementara, kapan kerusakan akan diperbaiki masih sedang dikoordinasikan. Demikian juga total kerugian yang ditimbulkan.
Disisi lain, selain kerusakan gedung, salah satu tenaga kontrak di DPRD Karangasem juga menjadi korban dampak gunjangan gempa ini. Tenaga kontrak bernama I Gede Merta dari Desa Culik, Kecamatan Abang, kepalanya bocor dihantam genteng rumahnya saat keluar rumah menyelamatkan diri. Beruntung, lukanya tidak terlalu parah, sehingga tak perlu mendapat perawatan di rumah sakit.
Peristiwa serupa juga terjadi berbagai wilayah di Karangasem. Genteng-genteng rumah warga di pedesaan banyak berjatuhan, karena gunjangan gempa cukup keras. Informasinya di Desa Bunutan, juga ada sebuah rumah temboknya retak-retak. Tetapi, informasi itu belum terkonfirmasi. (Bagiarta/balipost)