DENPASAR, BALIPOST.com – Denpasar yang menampung ribuan pengungsi tersebar di sejumlah posko mendapatkan apresiasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pasalnya Pemkot Denpasar, tidak berhenti melakukan pemantauan dari Ruang Kontrol Room Denpasar Damamaya Cyber Monitor. Selain itu Pemerintah Kota Denpasar membuat sistem pendataan pengungsi secara terinci sesuai nama dan alamat lengkap.
Dalam Seminar Peningkatan Kapasitas Data Pengungsi Berbasis Masyarakat dan Teknologi, Selasa (7/11), di Taman Ujung Resort dan Spa, Karangasem sistem yang dikembangkan Pemkot Denpasar dijadikan contoh. Menurut Kepala Seksi Aplikasi Dinas komunikasi Informasi dan Statistik Kota Denpasar Dewa Ngakan Ketut Rama Sanjaya, sistem pendataan Denpasar selalu update, sehingga BNPB melalui BPBD Provinsi menjadikan sistem pendataan Kota Denpasar sebagai percontohan untuk kabupaten lainnya. “BNPB Pusat dan BPBD Provinsi Bali menyatakan bahwa sistem pendataan Kota Denpasar sangat bagus dan akan menjadi percontohan,” ujarnya.
Menurutnya sistem SISFO Pengungsi yang diterapkan BNPB di setiap kabupaten dan kota untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia. Sehingga penginputan data pengungsi dilakukan berbasis masyarakat dan teknologi. Menurutnya, pendataan di Kota Denpasar memang ter-update, hal itu bisa dilakukan karena data pengungsi langsung diinput oleh desa, lurah. Maka dari itu sistem Denpasar selalu terupdate secara dinamis.
Untuk melaporkan ke pusat secara teknis bisa dilakukan secara integrasi artinya apa pun dihasilkan dari Kota Denpasar datanya langsung terkirim ke sistem pusat. Dewa Rama menambahkan, bagaimana pun cara penanganan pengungsi kalau datanya tidak valid, maka sama dengan bohong. “Maka dari itu saya berharap bisa mendata pengungsi di Kota Denpasar lebih cepat, akurat dengan melibatkan desa/lurah dan kecamatan,” katanya. (Asmara Putera/balipost)