Letkol Inf. Fierman Sjafirial Agustus saat menyampaikan pesan dan kesan dalam acara pisah kenal di gedung UKM Center Amlapura. (BP/gik)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Dandim Karangasem Letkol Inf. Fierman Sjafirial Agustus akhirnya pindah tugas. Kepindahannya sempat “digantung” lebih dari sebulan alias tertunda karena naiknya aktivitas Gunung Agung.

Padahal, SK kepindahannya sendiri sebenarnya sudah ada sejak Gunung Agung naik level awas pada 18 September lalu. Serah terima ini sekaligus terjadi pergantian Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Agung kepada Dandim 1623/Karangasem yang baru, Letkol Inf. Benny Rahadian.

Pisah kenal Dandim Karangasem digelar di Gedung UKM Center Amlapura, Kamis (9/11) siang. Pada kesempatan itu, Fierman menyampaikan punya banyak kesan selama bertugas. Terlebih, menjelang kepindahannya ini dia harus bertanggung jawab terhadap penanganan antisipasi ancaman bencana erupsi Gunung Agung, karena ditunjuk sebagai Komandan Satgas.

Baca juga:  Pasca-erupsi Gunung Agung, Kunjungan Wisman ke Bukit Lempuyang Meningkat

Dia banyak mengungkap penanganan dampak ancaman erupsi ini, khususnya penanganan pengungsi. Sebelum meninggalkan tugasnya sebagai Dandim Karangasem sekaligus Dansatgas, dia mengingatkan bahwa inti dari tugas Satgas adalah bagaimana caranya agar tidak sampai ada korban jiwa. “Dengan adanya penurunan status menjadi siaga, memang membahagiakan kita, tapi jangan mengendorkan kewaspadaan kita. Ini akan jadi bencana, bila nanti sampai ada korban. Ini tidak boleh terjadi, satgas harus tetap siaga menyiapkan langkah-langkah mitigasi,” tegasnya.

Baca juga:  Lanud Ngurah Rai Peringati Hari Bhakti ke-75 TNI AU

Dia mengakui sebagai Dansatgas menjadi tugas tambahan yang berat. Apalagi sampai harus mengungsikan warga lebih dari 130 ribu orang dari lereng Gunung Agung. Tantangan terbesarnya adalah menangani pengungsi yang tidak mau mengungsi berikut pengungsinya.

Dia meluruskan stigma langkah mengungsi yang dinilai panik. Padahal, menurutnya keputusan mengungsi berarti orang tersebut mengerti adanya ancaman bencana. “Mengungsi itu artinya kita mengerti ancaman bahaya, bukan berarti kita panik,” katanya.

Baca juga:  Dari Digegerkan Kabar Mayat Hidup hingga Langgar Rambu Lalin dan Tabrak Mahasiswa

Sementara itu, Dandim baru berharap apa yang sudah terjalin selama ini, tidak ada yang berubah. Tetapi, yang berganti hanya komandannya saja. Sebelum pindah tugas ke Kodim 1623/Karangasem, dia menghabiskan 15 tahun di Koppasus. Kemudian pindah ke Bali dan sudah selama tiga tahun sebagai Kasi Ops Korem 163/Wira Satya. Sebelumnya, dia juga pernah bertugas sebagai Komandan Markas Batalyon Infanteri 900/Raider terletak di Singaraja. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *