SEMARAPURA, BALIPOST.com – Transaksi jual beli secara online di media sosial belakangan semakin menjamur. Namun, hal ini belum berdampak pada pedagang pakaian adat Bali di Pasar Semarapura, Klungkung. Omzetnya masih tetap stabil. Bahkan, jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan mengalami peningkatan.
Salah seorang pedagang, Nengah Parwata mengakui transaksi jual beli online memang telah menjadi trend masyarakat, terutama generasi muda. Hal itu dianggap lebih praktis. Pembeli tidak lagi harus datang ke pasar. Barang yang dipesan langsung diantar ke tempat tujuan. Namun demikian, hal itu tak membuatnya khawatir akan usahanya gulung tikar karena kalah saing. “Sampai sekarang biasa saja. Tidak ada dampak. Penjualan masih sama seperti dulu, sebelum ada online,” tuturnya.
Pedagang asal Desa Ngis, Kecamatan Manggis, Karangasem ini pun menyatakan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, penjualannya meningkat hingga 30 persen. Mencapai ini, dirinya mempunyai trik tersendiri. Barang yang dijual harus benar-benar berkualitas. “Kalau jualan langsung, barang-barang kan banyak. Konsumen bisa memilih. Bisa membandingkan. Kualitasnya juga langsung tahu. Kalau online kan hanya lihat foto. Bisa saja terlihat bagus karena efek kamera,” ucapnya.
Tak jauh berbeda dengan yang diungkapkan pedagang, Ni Wayan Sujati. Langganannya masih tetap setia untuk membeli barang-barang yang dijajakan. Ia pun mengutarakan alasannya karena lebih banyak pilihan. “Pelanggan tetap seperti dulu. Penjualan juga stabil,” katanya.
Salah seorang pembeli, Wayan Wirawan mengaku jika berbelanja secara langsung bisa lebih pasti, dalam artian kualitasnya susuai harapan. “Mana yang bagus, mana yang tidak, kan bisa langsung tahu,” tandasnya. (sosiawan/balipost)