bus
Wali Kota melihat fasilitas bus sekolah milik Denpasar. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Program bus sekolah yang diluncurkan Pemkot Denpasar Senin (13/11), akan diuji coba. Karena siswa sudah mulai ke sekolah setelah libur hari raya Galungan selama dua minggu. Bersamaan dengan itu, Dinas Perhubungan Kota Denpasar melakukan uji coba pengoperasian enam unit bus untuk mengantar siswa ke sekolah-sekolah.

“Besok (hari ini,red) kita akan uji coba mulai pukul 05.30 wita sudah jalan,” ujar Kepala UPT Pelayanan Transportasi Darat Dishub Kota Denpasar,  Dewa Ketut Adi Pradnyana, Minggu (12/11).

Sementara Wali Kota Denpasar I.B.Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, pengoperasian bus sekolah kepada siswa ini tanpa dipungut biaya. Artinya, segala biaya yang dikeluarkan untuk operasionalnya dianggarkan melalui APBD Denpasar. Karena itu, Pemkot akan melakukan evaluasi terhadap kelangsungan operasional armada ini. Paling tidak, dalam setahun sudah ada evaluasi apakah berlanjut atau dihentikan. Semua ini tergantung respon dari masyarakat itu sendiri.

Baca juga:  Sering Bolos, Tujuh Tenaga Kontrak Dishub Terancam Dipecat 

Menurutnya, program ini akan berlanjut bila direspons positif oleh masyarakat, yakni siswa semakin banyak yang menggunakan angkutan ini. “Tidak lamalah evaluasinya paling setahun sudah bisa,” katanya.

Setelah melakukan pengamatan secara langsung fasilitas serta karoseri dari armada bus sekolah tersebut, Rai Mantra menilai masih perlu ada beberapa perbaikan dalam menciptakan kenyamanan bagi penumpang, terutama untuk anak-anak SD. Misalnya saja, perlu dimodifikasi soal dek di pintu masuk. Deknya dinilai masih terlalu tinggi untuk ukuran anak SD. Bukan hanya itu, bantalan kursi yang ada di dalam bus terlalu tinggi, sehingga terkesan ruang bus sumpek. “Kursinya kalau bisa dimodifikasi sehingga siswa lebih banyak bisa tertampung di dalam,” sarannya.

Baca juga:  Diguncang Gempa, Satu Rumah di Busungbiu Roboh

Terhadap saran tersebut, Dewa Ketut Adi Pradnyana bisa saja dilakukan. Namun, tidak bisa sejak awal dilakukan modifikasi. Karena pembeliannya berdasarkan katalog. “Jadi barang yang dibeli harus sesuai dengan katalog,” ujar Adi Pradnyana.

Di sisi lain, anggota Komisi III DPRD Kota Denpasar, A.A. Susruta Ngurah Putra menyambut positif inovasi yang dilakukan Pemkot Denpasar dengan menyediakan bus sekolah. Terlebih dengan makin berkurangnya layanan angkutan umum di Kota Denpasar. Namun untuk menyetujui penambahan armada, Susruta mengaku masih perlu di evaluasi.

Baca juga:  Kasusnya Segera Disidang, Zaenal Tayeb Ajukan Penangguhan Penahanan

‘’Kami harap beroperasi dulu. Sejauh mana kehadiran bus sekolah ini bisa menekan penggunaan kendaraan pribadi. Setelah beroperasi sebulan dilakukan evaluasi. Jika memang efektif, pastik kami dukung,’’ katanya.

Dikatakan, sesuai hasil kajian memang kehadiran bus sekolah diharapkan akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Tapi dalam kenyataan masih perlu dievaluasi. ‘’Sama seperti angkutan pengumpan atau feeder bus sarbagita, hasil kajiannya bagus. Namun, setelah beroperasi ternyata hasilnya beda. Karena ini merupakan program baru, maka perlu dievaluasi,’’ ujar k Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Denpasar ini. (asmara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *