BANGLI, BALIPOST.com – Masyarakat Desa Bayung Gede Kintamani diminta untuk mempertahankan bentuk rumah tradisionalnya. Karena selama ini bentuk rumah tradisional itu menjadi salah satu daya tarik wisatawan disamping keberadaan kuburan (setra) ari-ari.
Kabid Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayan (Diparbud) Kabupaten Bangli Wayan Merta, Minggu (12/11), mengatakan, belakangan ini pihaknya menemukan ada beberapa rumah warga di Bayung Gede yang sudah berubah dari bentuk rumah tradisional ke modern. Dan hal tersebut sangat disayangkan pihaknya karena dapat menghapus ciri khas desa tua itu.
Merta mengatakan, sebagai desa wisata, bentuk rumah tradisional tersebut harus tetap dipertahankan. Sehingga tetap menjadi daya tarik wisatawan.
Dijelaskan Merta, rumah tradisional masyraakat Bayung Gede memiliki ciri khas menggunkan atap berbahan bambu. Bentuk angkul-angkul antar rumah yang satu dengan rumah lainnya juga seragam seperti halnya yang ada di Desa Wisata Penglipuran. “Rumah tradisional ini yang harus dipertahankan masyarakat. Jangan banyak dirubah. Karena ini yang selama ini menjadi daya tarik wisatawan ke Bayung Gede,” terangnya.
Lanjut dikatakannya agar keberadaan rumah tradisional itu tidak sampai punah, pihaknya mengaku sudah selalu mengingatkan masyarakat dalam setiap kegiatan pembinaan. Seperti kegiatan pembinaan pokdarwis yang dilaksanakannya di Desa Bayung Gede belum lama ini.
Dalam kegiatan pembinaan itu, pihaknya juga meminta masyarakat untuk menerapkan sapta pesona yakni kebersihan, keamanan, ketertiban, sejuk, indah, nyaman dan bisa memberikan kenangan bagi wisatawan. Agar desa wisata Bayung Gede ini bisa semakin ramai dikunjungi wisatawan, Merta terus mendorong masyarakat di desa tersebut untuk melakukan penataan dan penambahan fasilitas wisata.
Sumber daya manusia (SDM) terutama guide lokal juga harus lebih ditingkatkan. Guide harus bisa memiliki kemampuan menjelaskan kepada wisatawan dengan baik dan benar mengenai segala potensi wisata yang dimiliki seperti Setra Ari-ari, karang misan, wisata agro jeruk, dan potensi lainnya yang ada di desa setempat. Untuk hal itu, pihakya menyatakan Disparbud Bangli siap membantu melalui program-program penataan, pelatihan SDM termasuk promosi ke travel agen.
Merta menyebutkan, selama ini kunjungan wisatawan ke Desa Bayung Gede cukup lumayan. Per hari, rata-rata kunjungannya mencapai 150 orang wistawan asing, sementara yang domestik rata-rata 75 orang per hari. “Kita akan angkat kembali Desa Wisata Bayung Gede ini sehingga kunjungan wisatawannya bisa terus bertambah menyamai bahkan melebihi desa wisata Penglipuran,” katanya. (Dayu Swasrina/balipost)