SAWAHLUNTO, BALIPOST.com – Sawahlunto sukses menghadirkan suguhan atraksi wisata budaya Festival Wayang Nusantara yang berlangsung pada 9 hingga 11 November kemarin. Suguhan yang digelar sebagai bagian dari rangkaian HUT ke-129 Kota Sawahlunto itu dihadiri ribuan masyarakat yang datang silih berganti.
Mereka antusias menikmati suguhan seni budaya wayang, mulai dari Wayang Ajen yang dihadirkan Kementerian Pariwisata, Dalang Wayang Cilik Perempuan Kanastren Nareswara Darmanasti Kota Surakarta, serta Wayang Kulit Khas Kota Sawahlunto Wayang Mbah Soero. Serta tidak ketinggalah ragam atraksi budaya lainnya seperto Reog Gamelan, Campur Sari, Keroncong dan Kuda Kepang. Semuanya dihadirkan dengan apik di Lapangan Segitiga Kota Sawahlunto.
Event Conceptor Festival Wayang Nusantara 2017, Yogi Andika H mengatakan, festival ini juga menjadi salah satu bagian dalam mewujudkan Kota Sawahlunto sebagai kota tujuan utama pariwisata di Sumatera Barat.
“Juga untuk mengapresiasi penetapan kesenian wayang asli Indonesia sebagai warisan budaya dunia yang tak ternilai dan seni bertutur oleh UNESCO,” ujar Yogi.
Sementara Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf mengatakan, Festival Wayang Nusantara yang sudah memasuki tahun ke-5 penyelenggaraan ini merupakan upaya dari Pemkot menjadikan budaya sebagai kekuatan untuk mempromosikan Sawahlunto sebagai kota wisata.
“Dengan demikian orang berwisata bisa dihibur dengan aneka budaya yang ada di kota ini yang memberikan inspirasi tersendiri dalam upaya kita melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang ada di kota ini,” ujar Ali Yusuf.
Selain itu, wayang sendiri menjadi cerminan bahwa filosofi dari wayang dapat memberikan sebuah pendidikan karakter bangsa.
“Oleh karena itu melalui festival ini diharapkan menjadi ajang bagi generasi muda untuk memperbaiki akhlak budi pekerti yang berkaitan dengan nilai dan karakter sehingga anak muda bangsa indonesia akan terpelihara martabatnya di masa akan datang,” ujar Ali Yusuf yang didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Peninggalan Sejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto, Hendri Thalib.
Lebih lanjut Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astutii menjelaskan, masyarakat di Kotq Sawahlunto dikenal dengan ragam etnis. Sehingga ke depan, acara-acara budaya seperti ini perlu terus ditampilkan.
Selain sebagai atraksi wisata budaya, juga pelestarian dan pengembangan seni budaya di Kota Sawahlunto.
“Sehingga dapat menjadi atraksi wisata budaya sekaligus meningkatkan rasa nasionalisme dan alat perekat bangsa,” ujar Esthy Reko Astuti didampingi Kabid Promosi Wisata Budaya, Wawan Gunawan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik terselenggaranya Festival Wayang Nusantara 2017 yang merupakan penyelenggaraan tahun ke-5. Ia menyebut penyelenggaraan festival merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam mempromosikan satu daerah atau destinasi pariwisata yang ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebuah event, ujar Menpar, memiliki manfaat ganda. Yaitu manfaat langsung dan tidak langsung. Manfaat yang pertama adalah memperkenalkan destinasi, dan kedua bisa menjadi ikon untuk mendatangkan wisatawan langsung pada saat event berjalan.
Selanjutnya memacu masyarakat lokal dalam mengembangkan kreatifitas dan secara langsung terlibat dalam kepariwisataan.
“Tidak kalah pentingnya sebuah event atau festival akan menggairahkan dan membangkitkan kesenian dan kebudayaan lokal yang merupakan modal dasar pembangunan kepariwisataan,” kata Arief Yahya.
Karena itu Menpar yakin Festival Wayang Nusantara akan menjadi salah satu ikon yang bisa mencitrakan Sawahlunto dan Sumatera Barat pada umumnya sebagai destinasi pariwisata berkualitas sehingga makin menarik kedatangan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. (kmb/balipost)