Jurnalis diajak mengunjungi Pulau Seribu. (BP/son)
JAKARTA, BALIPOST.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terus memperkuat sinergitas dengan berbagai pemangku kepentingan. Salah satunya dengan para jurnalis yang selama ini meliput berbagai kegiatan transportasi laut yang menjadi tugas pokok Ditjen Hubla.

Bertepatan dengan pelaksanaan Kampanye Keselamatan Pelayaran 2017 yang berbarengan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2017, Ditjen Hubla mengajak wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) melakukan pelayaran wisata ke sejumlah pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

Rombongan Humas Ditjen Hubla dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Organisasi dan Humas Ditjen Hubla Lollan Panjaitan. Turut serta juga Kasubag Humas Wisnu Wardana, Kasubag Organisasi dan Tata Laksana Nurdiansyah, dan Kasubag Data dan Informasi Yosef Ucok Martua. Termasuk juga para kepala seksi dan staf humas.

Kepala KSOP Muara Angke Capt. Wahyu Prihanto dan perwakilan dari KSOP Kepulauan Seribu Wandi Sianturi juga ikut dalam rombongan. “Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari sosialisasi Kampanye Keselamatan Palayaran 2017 guna terciptanya transportasi laut atau pelayaran yang aman, selamat, tertib, dan nyaman yang dikenal dengan PASTINYA,” kata Lollan.

Baca juga:  Prabowo Akan Maju Lagi di Pilpres 2024, Gerindra Ungkap Ini Alasannya

Lollan mengatakan, keselamatan pelayaran membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, seperti para pelaku usaha transportasi laut, awak kapal, dan masyarakat pengguna jasa, termasuk para wartawan. “Dukungan dari teman-teman wartawan sangat penting, karena tanpa sosialisasi yang baik dan masif, keselamatan pelayaran hanya menjadi program pemerintah tanpa dapat diimplementasikan dengan optimal,” kata Lollan.

Ketua Forwahub Muhammad Zaki Alatas memberi apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Ditjen Hubla, khususnya jajaran Humas yang selama ini telah aktif dan produktif memberikan informasi kepada wartawan.

Bahkan Humas Ditjen Hubla sangat aspiratif dalam arti tidak pelit membagikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh wartawan terkait sektor maritim. “Terima kasih atas kerja sama yang erat selama ini. Semoga hubungan yang baik ini dapat ditingkatkan lagi dikemudian hari,” kata Zaki.

Baca juga:  Seratusan Tersangka Ditetapkan KPK pada 2020, Mulai Anggota DPR hingga Menteri

Pelayaran wisata Humas Ditjen Hubla bersama Forwahub dilakukan selama dua hari, 10-11 November 2017. Selama dua hari tersebut, wartawan diajak ke beberapa pulau di Kepulauan Seribu.

Hari pertama, usai melakukan Kampanye Keselamatan Pelayaran di Pelabuhan Kaliadem dan pemberian sumbangan 100 life jacket kepada anak-anak dan orang dewasa, serta awak kapal tradisional di pelabuhan, pelayaran wisata yang menggunakan kapal penumpang tradisional tersebut berangkat dari Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke, Jakarta Utara menuju Palau Edam.

Pelaksanaan kampanye keselamatan pelayaran. (BP/son)

Di Pulau ini, wartawan dikenalkan dengan Menara Suar milik Distrik Navigasi Tanjung Priok yang dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda, tahun 1879. Salah satu Menara Suar tertua di Indonesia ini memiliki 17 susunan anak tangga. Tinggi menjulang, putih dan anggun dengan bermahkota lampu suar yang memancarkan cahaya terang ke segala arah.

Baca juga:  Di 2050, ICAO Targetkan Emisi Turun 50 Persen

Bagi Kosasih, salah seorang penjaga menara suar yang telah puluhan tahun mengabdi, Menara Suar Pulau Edam memang bak tante cantik yang menyemburatkan daya tariknya kepada para pelaut. “Saya sering menyebut Menara Suar Pulau Edam ini ‘Tante Cantik’, karena memang cantik, putih, dan tinggi langsing,” kata Kosasih.

Setelah puas mengeksplorasi Menara Suar Pulau Edam, rombongan pelayaran wisata melanjutkan perjalanan ke Pulau Ayer untuk melakukan beberapa kegiatan dan bermalam.

Keesokan harinya, rombongan meneruskan pelayaran ke Pulau Pari. Di pulau ini peserta mengeksplorasi berbagai tempat, termasuk ke Pantai Perawan yang berpasir putih dan memiliki hutan mangrove yang cukup asyik untuk dijelajahi dengan menggunakan perahu tradisional penduduk setempat.

Puas mengeksplorasi Pulau Pari, rombongan kembali ke Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke. Pelayaran wisata yang penuh kesan itu pun berakhir. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *