Bupati Eka (kiri) memperlihatkan Anugerah Pandu Negeri 2017 yang diperoleh Tabanan. (BP/ist)
TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan kembali mendapatkan apresiasi positif dalam bidang kinerja dan tata kelola. Kali ini, apresiasi tersebut datang dalam bentuk Penghargaan Khusus dari Indonesian Institute for Public Governance (IIPG) yakni Anugerah Pandu Negeri 2017.

IIPG sendiri merupakan bagian dari Yayasan Pengembangan Tata Kelola Indonesia yang salah satu Majelis Pengarahnya adalah mantan Wakil Presiden RI, Prof. Dr. Boediono, M.Sc. Anugerah dengan kategori itu diterima Pemkab Tabanan bersama sekitar 33 pemerintah daerah lainnya. Penyerahannya berlangsung pada Jumat (10/11) di Jakarta. Anugerah itu diserahkan langsung oleh mantan Wapres Boediono dan diterima oleh Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa.

Baca juga:  Siaran TV Analog Dialihkan ke Digital

Pada Senin (13/11), penghargaan tersebut diserahkan kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti melalui Asisten Bidang Ekonomi I Wayan Miarsana. Dalam kesempatan itu, Bupati Eka menyampaikan rasa bersyukurnya atas penghargaan dan apresiasi tersebut. Termasuk, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua jajaran di lingkungan Pemkab Tabanan yang berusaha terus menerus berbenah. “Begitu juga dengan masyarakat yang memiliki semangat untuk terus membangun,” ujar Bupati Eka.

Baca juga:  Vovinam Championship 2018, Diikuti 16 Negara

Adanya apresiasi tersebut, sambung Bupati Eka, akan menjadi semangat bagi Pemkab Tabanan untuk terus bekerja melayani masyarakat, terutama di bidang kinerja dan tata kelola. “Tapi yang perlu digarisbawahi, jangan sampai penghargaan yang sudah cukup banyak kita terima membuat kita cepat puas diri,” tegasnya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang masih menjadi pemikirannya. Salah satunya menyelaraskan program-program pemerintah dengan pemanfaatan teknologi informasi. “Karena sekarang ini serba digital. Saya ingin ke depannya, program-program kita disinergikan dengan penerapan IT. Sehingga berjalan cepat, efisien, terintegrasi, dan cakupannya lebih banyak. Terutama yang bersentuhan langsung dengan pelayanan ke masyarakat,” ungkapnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Masih Minim, "Pangenter" Berbahasa Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *